Jualan Selama Tiga Bulan, Omzetnya Bisa Capai Rp 3 Miliar
Omzet penjualan kembang api selama tiga bulan tersebut bisa sampai Rp 8 miliar. Namun tahun ini, ia pesimistis angka tersebut bisa tercapai.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
Laporan
Jean Kalengkongan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jelang tahun baru, pedagang kembang api biasanya mereguk untung.
Hanya dalam hitungan tiga bulan hingga tahun berganti, omzet penjualan mereka bisa bernilai miliaran rupiah.
Seperti Fahlil, distributor sekaligus penjual kembang api di Kawasan Pasar 45.
Kendati tak seramai tahun-tahun sebelumnya, Fahlil tetap optimistis ia bisa mencapai omzet Rp 3 hingga 4 miliar.
Fahlil merupakan satu di antara distributor kembang api di Manado.
Sudah lebih dari sembilan tahun dia berjualan kembang api kembang api merek HSK. Kembang api tersebut ia impor dari China.
Memasuki Oktober, ia biasannya sudah berjualan kembang api hingga pergantian tahun tiba.
Fahlil mengaku, omzet penjualan kembang api selama tiga bulan tersebut bisa sampai Rp 8 miliar. Namun tahun ini, ia pesimistis angka tersebut bisa tercapai.
“Penjualan kembang api skarang sudah berkurang dibandingkan tahun-tahun lalu.
"Sekarang saya prediksi omzet penjualan cuma berkisar Rp 3 sampai 4 miliar. Dulu bisa sampai Rp 8 miliar," kata Fahlil, Rabu (27/12/2017)
Dia mengatakan, saat ini ada tujuh merek kembang api besar yang bersaing di Manado, yakni HSK, SUN, Pegasus, TOP, Galaxy, Vimax, dan Happy Face.
Persaingan hal biasa yang harus ia hadapi. "Pembeli harus puas dengan, apa yang mereka beli, kita pedagang harus menjaga kualitas barang," kata dia.
Bisnis kembang api jelang tahun baru memang menggiurkan.
Franky Manoreka, distributor kembang api merek SUN Fireworks, mengatakan, stok dagangannya bisa ludes terjual.
Apalagi, kata dia, penjual kembang api SUN sudah tersebar di sejumlah kota di Sulut.