Alokasikan ADD Bangun RLH dan Jamban, Perangi Kemiskinan H2M Minta Pemdes Berperan Aktif
Bupati Hi Herson Mayulu (H2M) meminta agar Pemerintah Desa (Pemdes) berperan aktif, Mengalokasikan program yang sama
Penulis: | Editor:
Liputan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken
MOLIBAGU, TRIBUN - Untuk memerangi kemiskinan, selain menggunakan Anggaran Pedapatan Belanja Daerah (APBD), Bupati Hi Herson Mayulu (H2M) meminta agar Pemerintah Desa (Pemdes) berperan aktif. Mengalokasikan program yang sama melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) 2018.
"Dalam menyusun rancangan APBDes saya minta juga agar dapat mengakomodir program pengentasan kemiskinan," ujar Bupati, Jumat (15/12) disela aktifitas kerjannya.
Program pengentasan kemiskinan adalah program prioritas oleh pemerintah pusat dan dibantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Program tersebut diantaranya pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi Rumah Layak Huni (RLH), dan pembuatan jamban yang wajib dialokasikan melalui Alokasi Dana Desa (ADD).
Sarannya, minimal satu desa mengalokasikan pembangunan fisik misalnya membangun 10 jamban dan dua unit RLH.
"Nanti sesuaikan dengan kemampuan anggaran masing - masing desa," ucapnya.
Bupati yang disapa akrab dengan sebutan Om Oku, mengatakan, pembangunan RTLH menjadi RLH adalah upaya mengangkat taraf hidup masyarakat miskin.
Sebab untuk penilaian kemiskinan indikatornya adalah kondisi tempat tinggal.
"Seperti berdinding papan, berlantai tanah, juga tidak memiliki jamban," kata Oku.
Inovasi baru di desa sangat dituntut oleh Bupati, seperti pemberdayaan masyarakat serta mampu melihat peluang usaha yang mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan.
"Inovasi ini diharapkan memberikan kemudahan, peningkatan pelayanan, khususnya berdampak bagi peningkatan pembangunan," jelas Bupati.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bolsel, Deki Paputungan, mengatakan, sebelum melakukan pembangunan jamban dan RLH harus melakukan pendataan keluarga miskin.
Selain agar bantuan tersebut benar - benar tepat sasaran, juga akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran di masing - masing desa.
"Data yang didapat dimusyawarakan kembali oleh Pemdes dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)," terang Deki.
Perlu diketahui bersama, selang dua tahun dimasa kepemimpinan H2M Iskandar Kamaru, telah berhasil membangun 165 unit RLH. Kemudian tahun 2018 ini direncanakan akan kembali membangun 108 RLH di Kecamatan Posigadan, Helumo, Bolaang Uki, dan Pinolosian Tengah.
Menggunakan anggaran sebesar Rp 9 miliar.