RENUNGAN MINGGU: Waspada agar Tak Kehilangan Arah
MASA ADVEN menjadi persiapan mendalami makna perayaan tahunan kelahiran sang Penyelamat pada hari Natal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - MASA ADVEN menjadi persiapan mendalami makna perayaan tahunan kelahiran sang Penyelamat pada hari Natal.
Dia yang lahir dalam kesederhanaan di Betlehem itu sama dengan dia yang akan datang pada akhir zaman dengan segala kemuliaannya nanti.
Bacaan Injil Adven I tahun B (Mrk 13:33-37) mengajarkan kewaspadaan agar tidak kehilangan arah ke masa depan ini.
Nanti dalam Injil Minggu Adven II dan III, perhatian pada “akhir zaman” dikaitkan dengan warta Yohanes Pembaptis. Ia mewartakan baptisan sebagai ungkapan tobat dari pihak manusia; ia juga mempersaksikan baptisan dalam Roh yang dibawakan Yesus.
Penekanan pada kesaksian akan karya ilahi ini juga ada dalam Injil Minggu Adven IV yang menampilkan orang-orang yang terdekat dengan Yesus, yakni Maria dan Yusuf.
Mereka ini orang-orang pertama yang dengan sederhana dan tulus membiarkan Roh bekerja dalam diri mereka. Dan kita semua, kini dan di sini, dapat ikut menikmati buah keberanian mereka.
Waspada
Mrk 13:33-37 sebetulnya memuat dua perumpamaan Yesus mengenai kewaspadaan yang diringkas dan disatukan oleh Markus.
Yang pertama terdapat dalam ay. 34, “Keadaannya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penjaga pintu supaya berjaga-jaga.
” Pokok perhatian perumpamaan ini terletak pada kesetiaan. Perumpamaan yang kedua tersirat dalam ay. 35: “Maka berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu kapan tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta.” Di sini yang ditonjolkan ialah sikap waspada.
Para pembaca Markus pada zaman dulu mengerti bahwa tuan rumah yang pulang pada malam hari (ay. 35) tidak sama dengan orang yang tadi diceritakan pergi jauh dan mempercayakan miliknya kepada para hambanya (ay. 34).
Bukan kebiasaan orang yang merantau untuk kembali pada saat yang tak terduga-duga pada malam hari. Tuan rumah yang disebut dalam ay. 35 itu hanya pergi ke sebuah perjamuan nikah – seperti diberitakan dalam Luk 12:36 – dan akan pulang malam itu juga walau tidak diketahui jam berapa persisnya.
Bahwasanya ada dua perumpamaan juga terlihat dari pengolahan terpisah baik di dalam Injil Matius maupun Lukas.
Matius menggarap kembali perumpamaan yang pertama dalam perumpamaan tentang talenta dalam Mat 25:14 dst. Perumpamaan tentang mina dalam Luk 19:11-27 juga ke arah itu walaupun tidak sejelas Matius.
Di lain pihak perumpamaan yang kedua dalam Injil Markus tadi lebih terolah dalam Luk 12:36-38. Lukas menaruhnya di dalam rangkaian pengajaran khusus kepada para murid.