Bayi Alfaro yang Menderita Radang Otak Dapat Bantuan Istri Wali Kota Bitung
Air matanya pun mengalir, tak kuasa. Surat itu sesungguhnya berlawanan dengan isi hatinya.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
Mariati mengatakan, sang suami hanya buruh lepas dan ia hanya ibu rumah tangga.
Sang suami beberapa kali tidak masuk kerja demi merawat anak mereka.
Dari dokter, Mariati mengetahui jika hidup anaknya tak akan panjang.
"Ia disebut hanya punya peluang kecil untuk hidup," ujar dia
Mariati mengaku kini hanya bisa berdoa. Ia ingin menemani sang anak, dari saat sakratul maut hingga malaikat maut benar- benar datang.
"Tapi saya percaya mujizat, Tuhan maha besar," ujar dia.
Perihal tiadanya BPJS, kata dia, hal tersebut sudah beberapa kali coba diurusnya namun masih terkendala sejumlah hal.
Tanpa BPJS, ia sudah kesulitan sejak berobat di Puskesmas Bitung Barat.
Dokter RS Budi Mulia Bitung, Hendri membenarkan Alfaro pernah di rawat di rumah sakit tersebut.
"Memang dia dirawat disini," kata dia
Diungkap Hendri, penanganan Alfaro sudah sesuai prosedur. Pihak rumah sakit menangani Alfaro, kemudian memberi opsi rujuk ke RSUP Kandou. "Namun keluarga berkeras pulang," kata dia.
Atas dasar itu, kata dia, dibuatlah surat pernyataan pulang atas keinginan sendiri. Surat itu dibuat sesuai aturan yang berlaku.
"Sudah protapnya seperti itu," kata dia.
Ia membantah ada dokter yang memvonis anak tersebut tak bisa tertolong.
"Tak ada dokter yang katakan seperti itu, dalam kedokteran biarpun sudah tak ada harapan namun dokter selalu memberi harapan, kesembuhan ada di tangan sang pencipta," kata dia.
Kadis Kesehatan Frangky Soriton mengayakan, pihaknya sudah mengupayakan pengurusan BPJS anak tersebut. "Petugas pun sudah turun ke rumah sakit," kata dia.