Anak dan Cucu Nyaris Tertimbun Longsoran Tanah, Olke Assa Bersyukur Dapat Bantuan
Bantuan bencana berupa bahan makanan, perlengkapan rumah tangga, pakaian, dan matras diserahkan oleh Jorry Koroh Kasi Logistik BPBD Minahasa
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TONDANO, TRIBUN - Olke Assa warga Jaga 3 Desa Touliang Oki Kecamatan Eris bersyukur mendapatkan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa, Senin (27/11).
Namun lebih bersyukur lantaran ia dan keluarganya termasuk satu cucunya bisa luput dari bencana alam tanah longsor yang menimpa rumahnya pada Minggu (26/11) sekitar pukul 13.30 WITA.
Bantuan bencana berupa bahan makanan, perlengkapan rumah tangga, pakaian, dan matras diserahkan oleh Jorry Koroh Kasi Logistik BPBD Minahasa kepada keluarga korban.
"Bantuan ini jangan dilihat nilainya tapi keikhlasan kami memberikan bantuan untuk meringankan beban keluarga," jelasnya.
Ia menjelaskan, nanti dari pemerintah desa bisa mengusulkan proposal untuk perbaikan rumah yang terkena longsor tersebut.
"Kami imbau kalau hujan deras lebih baik meninggalkan rumah karena sangat berbahaya tinggal di dekat tebing tanah," jelas dia.
Olke dan suaminya Andri Maramis sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari BPBD Minahasa."Bersyukur karena ini sangat meringankan beban kami, ada juga matras bisa pakai tidur," ujar Olke.
Untuk sementara ia dan keluarganya tinggal di rumah orang tua mereka yang tidak jauh dari situ."Tinggal sementara di rumah orang tua di atas, soalnya trauma kalau mau tinggal di sini lagi," jelasnya.
Sebab menurutnya sejak tinggal di situ pada 2002 sudah terjadi dua kali kejadian yang sama, namun pada 2013 menimpa dapur mereka.
"Akan diperbaiki rumah namun kalau bisa ada bantuan pemerintah," jelas Andri.
Sebab rumahnya tersebut hampir menempel dengan tebing tanah. Saat kejadian, terjadi hujan sangat deras dan membuat mereka masuk kamar.
"Saya dan istri di kamar belakang dan anak serta cucu kami di kamar depan baru masuk juga," jelasnya. Saat baru masuk terdengar suara dari kamar depan cukup keras.
"Kami keluar kamar melihat tembok luar dan tembok depan sudah jebol dan terlihat longsoran tanah," jelas dia.
Sementara itu, Olke mendengar suara anaknya dari bawah runtuhan tembok kamar yang bersandar di sofa ruang tamu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/istimewa_20171127_171521.jpg)