Kisah Cinta Oma Martha
Tak Mau Balikan, Barang-barang Dibawa Kabur, Ini yang Oma Martha Inginkan dari Sofian
Wanita yang akrab disapa Oma Martha ini melaporkan sang suami Sofian Lohon Dandel.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Publik dikejutkan dengan melapornya Martha Bathe Potu (82) warga Desa Lelema, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, ke Polres Minsel, Selasa (14/11/2017).
Wanita yang akrab disapa Oma Martha ini melaporkan sang suami Sofian Lohon Dandel yang berusia 28 tahun ke Mapolres Minsel karena menelantarkan dirinya.
Sofyan meninggalkan Oma Martha tanpa menafkahi dirinya.
Tapi tak hanya itu saja, di Mapolres Minsel Oma Martha mengaku bahwa Sofyan yang pergi meninggalkan dirinya ikut membawa barang-barang miliknya.
"Dia (Sofyan) bawa lari motor, jual semua barang yang bisa dijual, dia jual. Itu makanya yang bikin saya lapor di Polres," kata Oma Martha di Polres Minsel, Kamis (16/11/2017).

Menurutnya, hilang sudah kepercayaan terhadap sang suami, karena bukan baru sekali Sofyan meninggalkan dirinya tapi sudah tiga kali.
"Cukup sudah, saya sudah sakit hati," kata Oma Martha.
Oma Martha mengatakan, dirinya tidak ingin kembali membina hubungan rumah tangga dengan pria yang dinikahinya Februari 2017 ini.
Baca: Oma Martha - Sang Suami Kabur dan Bawa Barang Miliknya, Warganet: Udang Dibalik Batu
"Saya hanya ingin dia tanggung jawab atas perbuatannya. Tak mungkin lagi dia mengembalikan semua barang milik saya. Silakan Pak Polisi tahan saja dulu dia," tandas Oma Martha.
Oma Martha dan Sofian tak sengaja berkenalan via telepon nyasar dan sejak saat itulah dua insan berlainan jenis terus berhubungan selama setahun.
Sebelum memutuskan untuk menikah, Sofian yang dulunya bekerja di bengkel tepatnya di Kotamobagu akhirnya sering bolak-balik ke Lelema untuk bertemu wanita yang sudah pernah menikah dan memiliki dua anak ini.
Martha sendiri sebelumnya sudah pernah menikah, namun suaminya telah meninggal. Dirinya memiliki 2 (dua) orang anak yang perempuan tinggal di Jerman dan telah menikah, sedangkan anak laki-laki bekerja di Arab.
Rencana pernikahan kedua sejoli ini tentu saja ditentang oleh keluarga, banyak yang tidak setuju.
Namun karena keduanya sudah saling cinta sehingga keputusan menikah diwujudkan pada Sabtu (18/2).
Baca: Hari Toleransi Internasional - Manado Terpilih Menjadi Kota Paling Toleran di Indonesia