Transportasi Online Ditolak Sopir Angkot, Netizen Manado Justru Bikin Aksi Nyata ini
Utamanya dilakukan oleh sopir angkutan konvensional. Mereka menuntut agar angkutan digital ini ditutup karena tak sesuai aturan.
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Para sopir transportasi konvensional di Manado pun menggelar aksi hingga berkali-kali.
Terakhir, aksi demo dilakukan pada Senin (23/10/2017), rencananya aksi demo tersebut akan digelar selama tiga hari.
Sejumlah sopir angkutan kota 'Mikrolet' bahkan melakukan upaya merazia kendaraan untuk melihat handphone pengemudi di Zero Point Manado pada Senin siang.
Hal ini menyebabkan para driver online harus beroperasi diam-diam, tanpa menggunakan atributnya.
Bahkan pemerintah Kota Manado harus melakukan penutupan sementara Kantor Go-Jek dan Grab, pada Selasa (24/10/2017). Mereka beralasan kantor tersebut belum memiliki izin usaha.
Tak disangka, dukungan untuk transportasi online tersebut mengalir di media sosial. Warga Manado bahkan membuat gerakan nyata #savegojekmanado. Sejumlah spanduk dukungan disebar di sejumlah tiik di Kota Manado.
Petisi untuk mendukung Go-Jek dan Grab. Aksi itu mendapat banyak dukungan warga yang ikut membubuhkan tanda tangan diatas baliho tersebut.
Foto-foto dukungan tersebut pun disebar ke facebook seperti yang diunggah di grub Go-Jek Manado oleh akun facebook Fandy Ridel Raranta yang dibagikan 7 jam silam.
Dalam unggahan foto disertai caption berikut:
Mana suara nya masyarakat kota manado...
Mohon dukungan nya...
Lokasi depan greja santo yosep samping sma aquino
Tampak tulisan dalam spanduk yakni Petisi Dukungan Masyarakat Penggunan Jasa Transportasi Oline Agar Tetap Beropetasi di MAnado. Tampak pula tanda tagar #SAVEGOJEKMANADO

Aksi tersebut mendapat banyak tanggapan dari netizen terhadap aksi penggalangan petisi untuk mendukung transportasi online beroperasi di Manado.
Unggahan tersebut sudah ratusan kali di-like, share dan dikomentari netizen.
Umumnya netizen menanyakan lokasi penandatangan petisi tersebut.