Dikira Komedo, Ternyata Ada Bahaya Di Balik Luka Wanita Ini, Bentuknya Mirip Lubang Bawah Tanah
Kari Cummins, menemukan tanda yang tak biasa di dagunya dan tak mengetahui apa itu. Ia pikir, itu bukanlah sesuatu yang dapat membahayakan tubuhnya.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID -- Ada banyak orang yang memiliki kecenderungan mengabaikan tanda-tanda jika tubuh mereka sedang mengalami masa-masa sulit.
Jika tidak memiliki riwayat penyakit, sangat mudah berpuas diri dan percaya jika tubuh baik-baik saja.
Namun, kenyataannya adalah ada kemungkinan jika apa pun yang muncul di tubuh dapat menyebabkan gejala penyakit yang mengancam jiwa.
Baca: BKN: Belum Rilis Jadwal Tes SKD CAT, Ini Penyebabnya
Hal ini pula yang dialami Kari Cummins, seorang ibu di California.
Melansir viralthread.com, ia menemukan tanda yang tak biasa di dagunya dan tak mengetahui apa itu.
Ia pikir, itu bukanlah sesuatu yang dapat membahayakan tubuhnya.
Dirinya pun belum pernah mengalami masalah yang serius pada kulitnya sebelumnya.
"Saya selalu memiliki kulit yang jernih, jadi saya pikir hal itu sedikit tidak biasa," katanya.
Cummins kira itu hanya komedo atau jenis jerawat matang yang aneh.
Tidak memerlukan waktu lama bagi Cummins untuk menyadari jika ada sesuatu yang aneh pada kulitnya.
Ia pun memutuskan untuk menemui dokter kulit.
Tapi, kemudian dokter mengatakan sesuatu yang tidak ia harapkan.
Ternyata, meskipun dari luar Cummins tampak memiliki kulit yang bagus, wanita ini tak pernah menyangka krim pelindung yang selalu ia gunakan sebelum tidur perlahan membunuhnya.
Baca: Anaknya Lahir Usai Ayahnya Tewas Dibakar Hidup-hidup, Ini Kondisinya
"Saya memiliki kulit yang bagus, dan aku mulai menggunakan krim pelindung wajah sejak usia dua puluhan hingga awal tiga puluhan," ujar Cummins.
Seperti yang disarankan oleh dokter kulit mana saja, siapa pun yang memiliki kulit bagus dan tinggal di iklim yang cerah harus melakukan tindakan pencegahan yang tepat terhadap kulit mereka.
Tapi Cummins yang tinggal di California justru sengaja menundukkan dirinya pada sinar UV dan hal itu mempercepat pertumbuhan sel kanker.
Sayangnya, dokter kulit tidak mampu mengatasi kekhawatirannya karena penyebab tanda di wajahnya sangat serius.
"Saya memiliki beberapa benjolan dan keropeng di wajah. Saat itulah saya menemukan jika itu semua berpotensi kanker," kisah Cummins.
Setelah sejumlah tes dilakukan, selama pengobatan dermatologis, dokter menemukan jika Cummins menderita karsinoma sel quamos, suatu kanker kulit yang berpotensi menyebar ke organ lainnya jika tidak diobati.
Cummins pun menjalani pembedahan sehingga pertumbuhan kanker yang ada di kening dan dagunya bisa diangkat.
Ketika keduanya diangkat, mereka meninggalkan lubang besar di dagunya.
"Jika saya tidak segera mengangkatnya, maka kemungkinan terburuk adalah pertumbuhan yang lebih besar pada jaringan dan mungkin akan menyebar," ungkap Cummins.
Ia menceritakan jika benjolan di dagunya seperti lubang bawah tanah, dan ketika dihapus mereka meninggalkan bekas.
"Bekas luka di dahi sembuh secara cepat dan tidak mempengaruhi saya, tapi bekas luka di dagu jauh lebih buruk dan membuat saya tidak percaya diri untuk beberapa saat," terangnya.
Cummins memerlukan 35 jahitan untuk menutup lubang itu dan butuh beberapa minggu untuk sembuh.
"Saya menggunakan pengalaman ini untuk menceritakan kisah saya dengan harapan dapat mendorong orang lain, jika perawatan kulit dangatlah penting," imbuh Cummins.
Baca: (VIDEO) Suasana Wisata di Pulau Seks, Harga Tiketnya Fantastis!
Karsinoma sel quamous adalah satu di antara bentuk kanker kulit yang agresif.
Namun, dengan tindakan yang tepat pencegahan dapat dilakukan.
Dari cerita ini, penting untuk mengetahui jika menundukkan tubuh pada sinar UV dapat memiliki konsekuensi yang serius. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/kari-cummins_20171009_170125.jpg)