Kisah Si Monyet Selfie Asal Tangkoko
Bagian 4 - Karena Selfie Itu, Penduduk Lokal Tidak Lagi Konsumsi Yaki
Dave mengatakan bahwa 'monyet selfie' itu menjadi item yang paling banyak dicari di Google, "Bahkan mengalahkan Kim Kardashian!"
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
Tapi satu gambar lebih memikatnya. Ia kemudian mengunggah gambar itu ke situs webnya.

Pada tahun 2011 itu sebuah kantor berita menghubunginya dan memublikasikan foto 'monyet selfie' ke banyak surat kabar, termasuk Daily Mail.
Tak butuh waktu lama foto itu menjadi viral, muncul di media sosial dan di blog.
"Itu adalah saat yang indah," kata Dave.
Dalam setahun, gambar itu menghasilkan Rp 44 juta lebih. Dave berharap mendapatkan penghasilan tetap meski kecil dari publikasi ulang.

Namun, datanglah Wikipedia yang menggratiskan gambar itu. Hancur pula pendapatan Dave.
Dengan nada melebih-lebihkan Dave mengatakan bahwa 'monyet selfie' itu menjadi item yang paling banyak dicari di Google, "Bahkan mengalahkan Kim Kardashian!"
Namun semuanya kini memberi dia kecemasan. Kasus ini terus berlanjut di pengadilan dan Dave mengaku lebih sering marah.
Kata dia, kemarahan itu pasti akan berakhir. Meninggalkan fotografi, Dave melatih dirinya kembali sebagai pelatih tenis dan pelatih anjing.
Sementara itu dia harus menanti dua bulan lagi keputusan pengadilan terakhir sembari berharap hakim menimbang dengan akal sehat.
Ditanya apakah dia berharap tidak akan bertemu lagi dengan si yaki, Dave tercengang dan menjawab, "Tidak, tidak, tidak!"
"Dari foto itu butuh enam tahun lamanya mencapai apa yang saya harapkan, yakni melindungi monyet-monyet itu. Foto itu sangat berharga karena menjadi hal yang terbaik yang pernah terjadi pada mereka."
"Tanpa perhatian semua orang, mungkin monyet-monyet itu punah. Dulu banyak penduduk lokal mengejar mereka untuk menjadi santapan, tapi sekarang mereka sangat menyayangi monyet- monyet itu dengan menyebutnya si 'monyet selfie'," kata Dave. (habis)
Sumber: Daily Mail