Kapolda Sulut Analogikan Medsos bak Hutan Rimba

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Media sosial (medsos) ibarat hutan rimba, tak ada yang punya, tapi banyak penghuninya.

Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito menyampaikan kiasan itu ketika membawakan materi menyangkut pemanfaatan media sosial di Kolongan, Kota Tomohon, Kamis (20/4/2017).

"Di medsos itu kayak hutan rimba tidak ada yang punya. Upload langsung kabur bisa, mau masuk lagi bisa," kata Waskito.

Pemanfaatan media sosial harus bertanggung jawab, dan bijak. Bagi yang kebablasan malah bisa terjerat sanksi. Kapolda mencontohkan, pengguna media sosial bisa saja terjerat Undang-undang ITE.

"Pemanfatan medsos harus bijak, kalau tidak bermanfaat lewati saja, supaya tidak kena UU ITE," kata dia.

Jika masuk kategori ujaran kebencian atau hate speech bisa terjerat. "Misalnya menyinggung masalah SARA itu fatal sekali, ada pasal-pasalnya," ujar Waskito.

Jangankan orang awam, anggota Polisi saja kadang terpancing. Karena sudah membahas masalah SARA, jadi emosi.

"Anggota saya pernah ikut terpengaruh. Seorang brigadir baca medsos, marah agama dijelekan, terus ikut jawab (komentar) di situ. Ini semua akibat medsos," kata dia.

Ejek-ejekan, menyebar hoax bisa memecah belah bangsa. Namun di lain pihak, Medsos itu banyak manfaatnya. Kapolda mengaku, memanfaatkan medsos sebagai sumber informasi

"Medsos itu merupakn sumber pengetahuan yang luas. Saya sering cari informasi resep Mengurangi sakit dengan tumbuh-tumbahan," kata Waskito.

Bagi kepolisian pun sama, medsos harus digunakan untuk mendukung tugas kepolisian. Ia mengimbau, masyarakat menghindari segala bentuk celaan, ujaran kebencian, penghinaan atau fitnah di Medsos agar jangan sampai terjerat UU ITE. (ryo)