Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hacker Bobol IT Unsrat Manado

Sistem IT Unsrat Manado yang Dibobol Hacker Kembali Pulih, Nasib 167 Mahasiswa?

Ada signal lampu yang memberi tanda dan pelaku tidak bisa masuk lagi dengan sistem yang sama," kata Posangi.

Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
hackronomicon.com
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) bereaksi dengan sanksi yang diberikan kepada mahasiswa yang diduga terlibat dalam mengubah nilai mata kuliah.

Combyan Lombongbitung, Ketua BEM Unsrat mengatakan, sanksi yang diberikan akan berpengaruh pada kelanjutan kuliah mereka.

Dia juga memahami ketakutan teman-temannya akan masa depan mereka pasca sanksi.

"Mereka takut tidak bisa menyelesaikan kuliah karena panjangnya skorsing," ujarnya, Rabu (18/1).

Combyan mengusulkan, baiknya nilai yang diubah dikembalikan ke nilai semula.

''Saya kira itu paling baik. Tidak usah ada sanksi lainnya yang memberatkan mahasiswa, '' ujarnya.

Baca: Hacker Bobol Sistem IT Universitas Sam Ratulangi Manado, Nilai 167 Mahasiswa Diubah

Baca: Ubah Nilai E Jadi A, Mahasiswa Unsrat Manado Bayar Hacker Rp 1,6 Juta

Baca: Bidik Korbannya, Hacker di Unsrat Manado Pakai Sistem MLM

Baca: Heboh Hacker Ubah Nilai Ratusan Mahasiswa Unsrat, Diduga Ada Dosen Terlibat

Wakil Rektor Unsrat bidang akademik Prof dr Jimmy Posangi MSc PhD SPFK, Kamis (19/1) mengaku mereka memang berbaik hati kepada mahasiswa yang terlibat kasus ini.

Sebenarnya kata Posangi, kalau ikut keinginan rektor dikeluarkan, karena telah berlaku tidak jujur.

Jika kasus ini terjadi di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Madah (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad) katanya, bisa menyebabkan mereka dikeluarkan.

Ia menyebut mereka yang menganti nilai sebagai pencuri. Ia mengatakan di universitas besar lain di Indonesia mereka pasti tidak diluluskan dan dipecat.

Terkait pembobolan sistem informasi di Unsrat bagi Posangi bukan lal mengejutkan. Di Pentangon saja yang sudah tujuh lapis pengamanannya katanya bisa dibobol, apalagi Unsrat.

Sistem yang bocor itu katanya sudah ditambal. Mereka dapat mengetahui kembali jika sistem diretas.

"Ada signal lampu yang memberi tanda dan pelaku tidak bisa masuk lagi dengan sistem yang sama," kata Posangi. Menurutnya, tim khusus sudah dibuat untuk itu.

"Kami sudah melacak Internet Protocol (IP) dari komputer," ujarnya.

Pelaku katanya bisa juga masuk di satu sistem di universitas. Mereka sementara mengadakan pelacakan dan belum bisa memberikan jawaban terhadap hasil pelacakan. (Tribun Manado/David Manewus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved