Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jadi Haji Secara Gaib Cuma Cerita Bohong? Ini Hasil Investigasi MUI

Teka-teki haji gaib dan misterius yang disematkan kepada Kasrin si tukang becak akhirnya terungkap.

Editor: Fransiska_Noel
Tribun Jateng/Yayan Isro Roziki
MINTA DIDOAKAN - Sejak pulang berhaji pada 5 Oktober 2016, rumah Kasrin (pria berpeci putih) ramai didatangi pengunjung untuk bersilaturahmi dan minta doa. Sehari-hari pria berusia 59 tahun ini menarik becak dan mangkal di depan Masjid Jami Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Foto diambil pada Rabu (5/9/2016). TRIBUN JATENG/YAYAN ISRO ROZIKI 

TRIBUNMANADO.CO.ID, YOGYAKARTA - Teka-teki haji gaib dan misterius yang disematkan kepada Kasrin si tukang becak akhirnya terungkap.

Setelah diinvestigasi dan dikupas habis oleh tim MUI Kabupaten Rembang, akhirnya terungkap bahwa pengakuan Kasrin naik haji diragukan.

Artinya, Kasrin belum melaksanakan ibadah haji.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rembang telah menyelidiki dengan menyamar sebagai warga yang berkonsultasi dan mendatangi rumah Kasrin (60) di Dukuh Gembul, Desa Sumberjo, Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (10/10/2016).

Tujuan MUI melakukan investigasi untuk mengungkap misteri yang selama ini menimbulkan kehebohan di masyarakat.

Jangan sampai masyarakat terjebak kepada hal-hal takhayul yang mengarah kepada kemusyrikan.

Ibadah haji harus murni sesuai syariat Islam, lengkap dengan syarat dan rukunnya.

Ketua MUI Rembang, Zaenuddin Jakfar mengatakan, tim dari MUI langsung terjun ke lapangan untuk menemui Kasrin di kediamannya di Dukuh Gembul.

Tim tersebut terdiri dari tiga orang, yakni Zaenuddin Jakfar sebagai ketua tim, kemudian Ahmad Toha selaku Ketua Komisi Fatwa MUI dan Abdul Wahid Hasbi sebagai anggota.

"Beberapa hari lalu kami ke rumah Pak Kasrin. Kami tidak bilang jika kami dari MUI. Seperti tamu lainnya, secara bergantian kami mengajukan pertanyaan kepada Pak Kasrin mengenai kaitannya pelaksanaan haji, yang katanya dilakukan oleh Pak Kasrin," ujarnya, Senin (10/10/2016).

Dari berbagai pertanyaan tersebut, katanya, Kasrin tidak mengetahui atau tidak tahu menahu mengenai rukun atau syarat haji.

Di antaranya pakaian ihram, yang disebut tidak dikenakan pada saat haji, kemudian wukuf katanya juga tidak tahu.

"Pak Kasrin juga menyebut jika dirinya tidak melihat Kabah, dan juga ketika kami tanya lokasi tawaf yang menurut Pak Kasrin berada di lapangan, namun apakah itu di Makkah atau tidak, dia mengaku tidak tahu. Dan hanya bilang mengikuti Bu Indi saja. Pak Kasrin juga tidak hafal bacaan-bacaan yang dilafalkan ketika berhaji," terang KH Zaenuddin Jakfar.

Dari investigasi yang dilakukan tim, MUI Rembang menyimpulkan, bahwa Kasrin belum haji.

Zaenudin juga mengimbau kepada Kasrin agar tidak membuat cerita haji dan membuat kecewa masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved