Renungan Minggu
Renungan Minggu: Kerahiman Tuhan
Yesus diundang untuk makan di rumah orang Farisi bernama Simon.
Pertama-tama, mereka menjadi contoh: dosa yang berat pun bisa diampuni oleh Allah, dan orang tidak lagi hidup dalam dosa terus-menerus.
Dia bisa hidup baru. Kemudian, Daud dan istri Uria (Matius 1:7) menjadi salah satu mata rantai yang menurunkan Yesus Kristus; Sesudah "menerima Yesus" Paulus tidak hanya sekedar berhenti menganiaya para pengikut Yesus; tetapi dia membiarkan hidupnya dijiwai oleh Yesus.
Dia mengatakan "Aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah." Dan dia memang membaktikan seluruh hidup bagi pengembangan iman Kristen, baik dalam arti penyebaran maupun pendalaman iman Kristen.
Tanpa kenal lelah, dia mengarungi lautan dan menjelajah berbagai daerah untuk mewartakan Yesus. Dalam bacaan Injil, dikatakan bahwa para wanita, yang telah dibebaskan dari berbagai roh jahat dan berbagai penyakit, ikut ambil bagian dalam karya Yesus: dengan kekayaan mereka, para wanita melayani Yesus dan para rasul.
Kita, sebagai orang Kristen yang sekaligus juga orang berdosa, dipanggil dari dua arah. Sebagai orang berdosa, kita dipanggil untuk bertobat dan membuka diri terhadap Allah dan menerima belas kasih dan pengampunan-Nya.
Di lain pihak, kita dipanggil untuk menyatakan kebaikan dan kerahiman Allah itu bagi orang-orang lain di sekitar kita, lebih-lebih mereka yang telah menyakiti hati dan merugikan kita.
Kedua panggilan ini tidak selalu mudah untuk kita hayati dan lakukan. Tetapi dengan kuasa Allah, hal itu juga bukan hal yang mustahil.