Dispora Tomohon Minim Perhelatan Olahraga
Tomohon minim perhelatan olahraga. Event sekelas Liga Pelajar tak pernah kelihatan di kota gudang atlet ini.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kota Tomohon minim perhelatan olahraga. Event sekelas Liga Pelajar tak pernah kelihatan di kota gudang atlet ini.
Josis Ngantung, praktisi olahraga Tomohon menilai, Dinas Pemuda Olahraga seharusnya punya inovasi. Lanjut dia, memajukan olahraga, minimal digelar event untuk mencari bibit atlet, contohnya Liga Pelajar.
"Di Tomohon tidak ada gelar event Liga Pelajar. Contohi Kota Manado. Boltim pun ada menggelar Liga Pelajar, bahkan pelatih diberi honor. Masak di Tomohon tidak bisa gelar Liga Pelajar," ujar pelatih bela diri karate ini kepada Tribun Manado, Kamis (12/5).
Liga Pelajar mencakup SD, SMP dan SMA, kata Ngantung, dari usia dini bisa tersaring bibit atlet. Cabang olahraga tinggal dipilih. Menurut dia, Tomohon tak kekurangan atlet untuk menggelar event olahraga.
Dibanding Dispora, justru Dinas Pendidikan Daerah Tomohon yang aktif menggelar event olahraga pelajar. "Justru Dikda yang tampil aktif menggelar O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional). Kalau seperti ini buat apa ada Dispora," sebut pelatih karate ini.
Lanjut Ngantung, menggelar event olahraga tergantung kreativitas. Memang perlu topangan dana, namun kalau minim bisa cari sponsor, sebab itu butuh inovasi.
Yang justru tampil menggelar event olahraga institusi gereja dan organisasi kemasyarakatan. "Panitia gereja dan organisasi kemasyarakatan justru yang sering menggelar event olahraga," ujar dia.
Pada musyawarah nasional Badan Pembina (Bapor) Korpri beberapa pekan lalu, pengembangan olahraga di daerah menjadi sorotan.
Janjte Mongila, Sekretaris Korpri Tomohon, mengungkapkan, pada munas itu dimintakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersinergi memperkuat olahraga di daerah.
Kegiatan terutama di bidang pembinaan perlu ditingkatkan, bahkan dinilai perlu menciptakan Perda tentang olahraga tujuaannya untuk penguatan anggaran olahraga.
"Supaya mendorong etos kerja kegiatan olahraga bisa maju. Jangan cuma diam di tempat," sebut dia.
Dinas Kepala Dinas Pemuda Olahraga Tomohon, Olga Karinda, mempersilahkan, jika ada kritik di dinasnya termasuk menyangkut kurangnya inovasi. "Terserah kalau ada (kritik) begitu," ungkap Kadis.
Bicara inovasi di bidang olahraga, ia mengaku sebenarnya sudah punya. Bahkan inovasinya itu sudah disampaikan ke KONI Pusat.
"Waktu pertemuan dengan KONI Pusat lalu, mereka sampai terkagum-kagum dengan rencana yang disampaikan," ujar dia.
Ketika diminta merinci inovasi apa yang dimaksud, Olga enggan membeber. "Nanti saja, belum sekarang," kata dia.