Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ditanya Masalah Cap Tikus, Terminal Semrawut, Olly Bilang Sebentar Lagi Beres

Jemmy Narande menyapa pendengarnya di seantero Sulawesi Utara melalui frekuensi FM 94.5 dan FM 88.2 RRI.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Gubernur Sulut Olly mengunjungi unit pelaksana teknis daerah (UPTD) pelatihan tenaga kerja dan transmigrasi (PKKT) di Bitung, dia menilai BLK ini seperti gudang barang dan alatnya kelihatan tidak pernah terpakai, foto Selasa (8/3). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Edisi perdana Dialog Interaktif RRI, Tribun, Antara dan Gubernur digelar Senin (21/3). Warga Sulut pun bisa curhat langsung ke Gubernur Olly Dondokambey.

Jemmy Narande menyapa pendengarnya di seantero Sulawesi Utara melalui frekuensi FM 94.5 dan FM 88.2 RRI.

Penyiar senior RRI ini kemudian memperkenalkan narasumber yang hadir dalam dialog interaktif yakni Gubernur Sulut, Olly Dondokambey bersama Kepala Stasiun RRI Manado, Syafaruddin AH, Pemred Tribun Manado, Ribut Raharjo dan Kepala Biro Antara Sulut, Guido Merung.

Dialog yang mengusung tema Mendorong Percepatan Pembangunan Sulawesi Utara itu pun mengalir dengan pemaparan Gubernur Olly Dondokambey.

Olly menjelaskan, pembangunan di Sulut tidak lepas dari rencana pembangunan yang sudah ada, kemudian disinergikan antara pusat dan daerah.

Pembangunan di bidang pertanian, katanya, menjadi prioritas. Olly kemudian mengajak pendengar menengok ke belakang di mana Belanda datang untuk memburu hasil pertanian.

"Rempah-rempah kita sangat terkenal. Makanya pertanian harus mendapat perhatian. Cengkih, kelapa dan lainnya juga," ungkapnya.

Di sektor pariwisata, Olly menyebut banyak situs religi di Sulut. "Di sini banyak sekali situs-situs religi, seperti Johann Friedrich Riedel, Kyai Modjo, Imam Bonjol, banyak yang bisa kita kembangkan," kata Olly.

Ia kemudian menyebut pejuang Muslim Imam Bonjol dan Kyai Modjo dibuang oleh penjajah ke Minahasa dengan tujuan agar mereka tidak mampu bertahan.

"Namun tak sesuai harapan, malah mereka sangat dekat dengan Minahasa. Di sinilah toleransi beragama yang ada dan ini sudah lama terjadi," ujar orang nomor satu di Sulut ini.

Usai Olly membeber visi, misi dan arah pembangunan, Jemmy Narande memberi kesempatan kepada warga untuk berdialog langsung dengan gubernur.

Penelepon pertama, Jali dari Kelurahan Paal Dua Manado curhat tentang semrawutnya lalu lintas di Manado dan tidak terurusnya terminal.

"Retribusi dipungut, tapi atap terminal bolong- bolong. Sejak Orde Baru tidak ada perhatian lagi Pak Gubernur," keluhnya.

Kemudian, penelepon kedua Erik Roring dari Tikala, Manado mengusulkan agar Pemprov Sulut memperhatikan nasib petani cap tikus.

Senada dengan Meidy dari Minsel yang meminta gubernur membangun BUMD untuk menampung hasil petani cap tikus dan pengadaan puskesmas rawat inap di Kecamatan Kumelembuay, Minsel.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved