Lima Kepala Daerah Lupakan Perseteruan Politik Demi Sulut
Pelantikan berlangsung meriah, dihadiri ribuan undangan. Para Kepala Daerah saling sapa dengan Kepala Daerah lainnya serta dengan rakyat.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
" Saya ingin semua bisa bekerja sama," kata dia.
Olly mengaku terbiasa berkomunikasi dengan pihak yang berbeda partai. Jika ada kepala daerah yang tak mau bekerja sama, menurut Olly, berarti tidak mau daerahnya maju.
"Berarti mereka akan terisolasi," kata dia.
Acara pelantikan itu juga menunjukkan bagaimana para kepala daerah menyatu dengan rakyatnya.Hampir 45 menit acara selesai, para calon masih berada di dalam gedung.
Cuaca terasa panas. Ruangan begitu sesak. Namun semua kepala daerah betah demi menjabat tangan rakyat yang dicintainya.
Sehan Landjar terharu melihat seorang lumpuh yang hendak menjabat tangannya.
Sehan lantas menyuruh semua orang minggir, agar jalan orang itu lapang. Diciumnya pria lumpuh itu.
Sementara Vonny Panambunan berjalan setapak demi setapak meninggalkan gedung itu karena banyaknya warga yang ingin menjabat tangannya.
Semua dilayani Vonny yang hari itu tampil dengan rambut cat merah. Sinar blitz tiada henti menyirami wajah Tetty Paruntu yang jelita.
Senyum Tetty menebar tiada henti dengan durasi tak kalah dengan sinar blitz itu.
Bupati Bolsel Herson Mayulu juga dielu - elukan pendukungnya. "Maju banteng," teriak mereka.
Eman dan SAS yang selalu nempel dikawal ratusan pendukungnya. Mereka berteriak keras - keras setiap nama keduanya disebut.