Lima Kepala Daerah Lupakan Perseteruan Politik Demi Sulut
Pelantikan berlangsung meriah, dihadiri ribuan undangan. Para Kepala Daerah saling sapa dengan Kepala Daerah lainnya serta dengan rakyat.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Di saat Pilwako Manado tengah panas - panasnya, Pilkada serentak telah mencapai klimaksnya dalam pelantikan Kepala Daerah Kabupaten Bolsel, Boltim, Minut, Minsel dan Kota Tomohon, Rabu (17/2) di Graha Gubernuran Sulut.
Pelantikan berlangsung meriah, dihadiri ribuan undangan. Para Kepala Daerah saling sapa dengan Kepala Daerah lainnya serta dengan rakyat. Dan yang terpenting, semua kepala daerah bersedia bekerja sama dengan Olly Dondokambey.
Semua sepakat melupakan perseteruan politik yang pernah terjadi. Bupati Boltim Sehan Landjar mengaku siap bekerja sama dengan Olly.
"Saya siap bekerja sama," kata dia.
Dia mengaku, tak ada ganjalan antara dirinya dan Olly. Perseteruan dalam Pilkada lalu sudah dilupakan.
"Kita bangun yang baru," ujar dia.
Sehan meyakini, pemerintahan yang baik musti terkoneksi antara pusat, provinsi dan daerah. Olly dan Sehan tampak sangat mesra dalam pelantikan itu.
Pada momen salaman usai pembacaan sumpah, keduanya salaman kemudian cipika - cipiki. Senada diucapkan Jimmy Eman. Eman mengaku akan bersinergi dengan Olly.
"Saya pasti dengan Olly," kata dia.
Eman menyadari, untuk membangun Tomohon diperlukan sinergi antara pusat dan daerah. Untuk itu, ego sektoral harus dibuang.
Eman sendiri nampak takzim dihadapan Olly. Ia membungkuk kemudian menjabat tangan Olly. Vonny Panambunan juga nampak semringah ketika berjabat tangan dengan Olly.
Senyum manis Vonny berbalas. Semenjak ditetapkan, Vonny sudah menyatakan diri mendukung Olly.
"Minut pasti satu dengan Sulut," kata dia.
Olly kepada Tribun menyatakan dirinya berharap mimpinya untuk menyatukan pusat, provinsi dan daerah terwujud meski tidak semua Kepala Daerah berasal dari PDI Perjuangan.
" Saya ingin semua bisa bekerja sama," kata dia.
Olly mengaku terbiasa berkomunikasi dengan pihak yang berbeda partai. Jika ada kepala daerah yang tak mau bekerja sama, menurut Olly, berarti tidak mau daerahnya maju.
"Berarti mereka akan terisolasi," kata dia.
Acara pelantikan itu juga menunjukkan bagaimana para kepala daerah menyatu dengan rakyatnya.Hampir 45 menit acara selesai, para calon masih berada di dalam gedung.
Cuaca terasa panas. Ruangan begitu sesak. Namun semua kepala daerah betah demi menjabat tangan rakyat yang dicintainya.
Sehan Landjar terharu melihat seorang lumpuh yang hendak menjabat tangannya.
Sehan lantas menyuruh semua orang minggir, agar jalan orang itu lapang. Diciumnya pria lumpuh itu.
Sementara Vonny Panambunan berjalan setapak demi setapak meninggalkan gedung itu karena banyaknya warga yang ingin menjabat tangannya.
Semua dilayani Vonny yang hari itu tampil dengan rambut cat merah. Sinar blitz tiada henti menyirami wajah Tetty Paruntu yang jelita.
Senyum Tetty menebar tiada henti dengan durasi tak kalah dengan sinar blitz itu.
Bupati Bolsel Herson Mayulu juga dielu - elukan pendukungnya. "Maju banteng," teriak mereka.
Eman dan SAS yang selalu nempel dikawal ratusan pendukungnya. Mereka berteriak keras - keras setiap nama keduanya disebut.