Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Imlek, Umat Doakan Pilwako Manado Lancar

Sejak Minggu (7/2) sore, umat Khonghucu mulai berdatangan memenuhi klenteng-klenteng di Manado.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO/ALEXANDER PATTYRANIE
Umat Tridharma sembahyang di Klenteng Ban Hin Kiong Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejak Minggu (7/2) sore, umat Khonghucu mulai berdatangan memenuhi klenteng-klenteng di Manado.

Mereka memanjatkan doa sendiri-sendiri. Namun menjelang tengah malam pergantian Tahun Baru Imlek 2567, mereka menggelar doa bersama.

Satu doa yang dipanjatkan adalah pelaksanaan Pilwako Manado yang sempat tertunda, akan berjalan lancar.

"Kita berdoa semoga ajang Pilwako bisa terselenggara dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar mencintai rakyat," kata Ronny Loho, Rohaniwan Klenteng Altar Agung.

Diakui Loho, sengkarut Pilwako telah membuat kalut seluruh warga Manado. Sesuai sabda Nabi, kata dia, ketidakpastian bisa diakhiri dengan kebijaksanaan.

"Kita memohon kepada Tuhan yang Maha Kuasa menumbuhkan kebijaksanaan dalam hati bangsa," kata dia.

Loho mengungkap, selain harapan, doa juga berisi ucapan syukur umat atas penyertaan Tuhan di tahun yang sudah lalu.

"Sungguh banyak nikmat yang kita kecap selama tahun yang lampau," kata Loho.

Pantauan Tribun Manado, menjelang tengah malam memasuki Tahun Baru Imlek 2567, doa untuk keselamatan Manado terucap dalam sembahyang di Klenteng Kwan Kong, Manado.

Semua yang digumuli warga Manado didoakan termasuk situasi politik. "Kami juga berdoa agar Pilwako Manado bisa berjalan lancar, aman, menghasilkan pemimpin yang baik," kata Johan Rawung, Wakil Ketua Klenteng Kwan Kong.

Umat berdoa tepat pukul 23.00 Wita, dimana tahun baru berawal.

Doa berlangsung khusyuk, dipimpin seorang pemimpin agama. Begitu mendengar bunyi gambreng tiga kali, umat malakukan paykui (sembah dengan menundukkan badan).

"Kami minta perlindungan yang Maha Kuasa, jauhkan dari longsor, banjir serta kelaparan, semoga semua rencana dapat terlaksana, negara aman dan rakyat sentosa, " kata Johan Rawung.

Awalnya umat menghadap ke luar. Lalu, mereka menghadap ke arca yang suci Kwan Semg Ta Tie, berpaykui lagi sambil berjongkok di lantai.

"Semoga angin dan hujan dan alam bergerak harmonis, kita ada dalam keserasian Tao," kata dia. Usai doa, umat memasang dupa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved