Galian C di Inosota yang Bikin Mantan Sangadi Khawatir
Menurut Kamba, galian C itu merupakan proyek pribadi. Dia mnegatakan, alat penyedotan sudah ditempatkan di sungai.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU - Marjun Kamba, mantan Sangadi atau Kepala Desa Inosota, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), berang. Ia mempertanyakan adanya galian C di Sungai Inosota.
"Itu belum ada izin. Saya sudah tanyakan pada kepala bidang di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bolsel," katanya, Jumat (8/1/2016) lalu.
Menurut Kamba, galian C itu merupakan proyek pribadi. Dia mnegatakan, alat penyedotan sudah ditempatkan di sungai. Ia khawatir aktivitas itu akan menyebabkan abrasi. "Padahal itu merusak lingkungan," katanya.
Pengalian kata Kamba sudah dimulai satu bulan yang lalu. Pengalian dilakukan tiap hari. "Itu bisa menyebabkan kecemburuan sosial. Apalagi saya dengar hasil galian dipakai untuk pembangunan drainase Inosota," ujarnya.
Dinas ESDM katanya sudah menjanjikan akan memanggil oknum pengusaha. Tapi sampai sekarang panggilan itu belum dilakukan.
Kepala Dinas ESDM Bolsel, Syahril Gaib, Senin (11/1/2016) mengaku sudah melihat pengalian. Menurutnya, izin seharusnya diberikan Badan Lingkungan Hidup (BLH). "Pengambilan bukan di sungai. Pengambilan di lakukan di tengah laut," katanya.
Ia mengaku juga akan menyampaikan kepada pengelola Galian C tersebut agar menghentikan pengalian. Ia tetap meminta perhentian walau bak penampungan hanya 3x3 meter.
"Itu 75 meter dari bibir sungai. Walau ada di tengah laut itu memang bisa menjadi bumerang," ujarnya. (david manewus/tribun manado)