Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Maut di Jalan AA Maramis Manado

Kevin Nasry Tewas di 'Jalur Maut'! Ditata Indah, Tapi 'Haus' Nyawa

Remaja 17 tahun ini menambah daftar panjang korban kecelakaan di 'jalur maut' yang disebut orang jalur haus nyawa ini.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO/FRANSISKA NOEL
Sebuah karangan bunga diletakkan di tepi jalan untuk mengenang tewasnya Kevin Andrew Nasry (17), siswa SMA Kristen Eben Haezar Manado yang tewas di tempat usai mobil Honda Jazz yang dikemudiakannya terbang dan menghantam pembatas jalan, Selasa (15/9/2015). Jalur ini sering disebut orang jalur maut . Ditata indah tapi haus nyawa. (TRIBUN MANADO/FRANSISKA NOEL) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Mulus, dua arah dan tertata rapi. Kesan indah pun muncul dengan hadirnya tanaman di pembatas jalan.

Itulah Jalan AA Maramis yang membentang dari SPBU Kairagi sampai Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.

Namun sayangnya, di balik keindahan itu, jalan sepanjang lima kilometer telah banyak merenggut nyawa. Kecelakaan lalu lintas sering terjadi di jalur ini.

Krans bunga sering dipasang di tepi jalan atau di tengah jalan di pembatas jalan, lokasi di mana korban kecelakaan lalu lintas tewas.

Kevin Andrew Nasry, siswa SMA Kristen Eben Haezar Manado (17) tewas di tempat usai mobil Honda Jazz yang dikemudikannya menghantam pembatas jalan, terbang dan menghantam mobil lain di jalur berlawanan.

Remaja 17 tahun ini menambah daftar panjang korban kecelakaan di 'jalur maut' yang disebut orang jalur haus nyawa ini.

Seorang warga yang tinggal di Jalan AA Maramis Kairagi Mapanget Manado, Roki Supit mengaku sudah biasa melihat kecelakaan di jalur ini. Apalagi dia sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek sehingga kejadian itu sangat akrab dengannya.

"Saya yang sehari-hari bolak-balik di jalan tersebut karena ngojek sudah sering lihat kecelakaan dan saya sudah seperti biasa melihat kejadian itu," ujar Roki Supit kepada Tribun Manado.

Menurutnya, mulai dari kecelakaan yang merenggut nyawa atau yang korbannya luka- luka sudah dia saksikan secara langsung.

Menurutnya, jalur jalan tersebut sudah dikenal warga sejak dulu kalau sering menelan korban.

Hal senada diutarakan Openg, rekan seprofesi Roki. Menurut Openg, jalan tersebut seolah tak pernah lepas dari tragedi kecelakaan.

"Jalan panjang luas serta dua arah, jadi sesuatu yang menantang bagi para pengendara sehingga berani memacu kecepatan cukup tinggi dan akhirnya mengalami kecelakaan," ujarnya.

Dia juga mengatakan, bahwa beberapa warga sekitar yang sudah mengenal jalan tersebut selalu waswas.

"Saya dan beberapa warga lain sudah tahu riwayat jalan ini, jadi selalu hati-hati," ujarnya.

Dia juga mengatakan, sebenarnya sejak jalan masih satu arah atau belum dibelah dua, jalan tersebut juga sudah banyak menelan korban.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved