Renungan Minggu
Renungan Minggu: Memikul Salib
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus! Inilah karakteristik atau tanda utama dari pemimpin-pemimpin besar dunia!
Yesus tahu apa yang harus dihadapinya! Sebagai seorang Yahudi yang baik, dia pasti paham akan Kitab Suci.
Dia pasti mengenal ramalan para nabi antara lain Ramalan Yesaya dalam Kidung Hamba Yahwe III yang dibacakan pada bacaan pertama:
"Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku. Aku tidak menyembunyikan mukaku, ketika aku dinodai dan diludahi.."
Jadi jauh sebelumnya Yesaya telah meramalkan bahwa Yesus sebagai Hamba Allah, harus menjadi orang yang menderita, baru kemudian bisa mengalami kemuliaan kebangkitan!
Umat yang terkasih, Yesus tidak hanya bicara tentang penderitaannya sendiri, tetapi juga tentang apa yang akan dialami oleh pengikutnya!
Lebih keras dari Churchill, Garibaldi atau Kennedy, Yesus menuntut dari muridnya.
"Setiap orang yang mau mengikuti aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya! Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawa karena aku dan Injil, maka ia akan menyelamatkannya!"
Inilah inti ajaran Yesus! Ingin menjadi murid Kristus? Siaplah memanggul salib. Ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati bersiap-siap untuk tinggalkan segalanya, bahkan kalau perlu nyawa pun harus diberikan!
Saudara terkasih, semua itu kedengarannya menakutkan! Mengikuti Yesus berarti rela menderita, rela memikul salib!
Kenyataannya, selama 2000 tahun kekristenan atau ajaran Yesus diperkenalkan ke segala penjuru dunia tak terhitung lagi orang-orang yang dengan berani mengikuti Yesus.
Dan selama 2000 tahun ini begitu banyak orang dari segala penjuru dunia dan dari segala zaman yang dengan gagah berani telah menyerahkan nyawanya dan mati sebagai martir.
Dan saya amat yakin bahwa dari sekian banyak orang Kristen Katolik, banyak juga di antaranya yang diam-diam telah atau sementara memikul salib kehidupan yang berat; mereka tetap tegar, pantang menyerah karena percaya pada janji Yesus! Dan mereka itulah yang telah turut menyucikan dunia ini.
Umat yang terkasih, bagaimana dengan hidup kristiani kita? Kita ini (saya dan anda!) kadang masih seperti Rasul Petrus.
Gampang mengakui Yesus sebagai penyelamat gampang menyebut diri pengikut Kristus! Gampang membuat tanda salib. Tapi kalau dituntut yang lebih berat kita sering kurang tanggap atau bahkan lempar handuk alias menyerah! Ingatlah saudara-saudari, memikul salib meninggalkan segalanya, rela kehilangan nyawa adalah sifat utama para pengikuti Kristus. Kalau sifat ini tak dimiliki maka sulitlah untuk menyebut orang itu sebagai pengikut Kristus!
Memang semua kelihatan dan terasa amat berat. Tapi ingat, Tuhan tak pernah mencobai orang atau menuntut dari orang lebih dari kemampuannya. Maka kita harus berjuang!
Lewat Salib derita menuju kemuliaan Kebangkitan! (*)