Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Minggu

Renungan Minggu: Memikul Salib

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus! Inilah karakteristik atau tanda utama dari pemimpin-pemimpin besar dunia!

Editor:
zoom-inlihat foto Renungan Minggu: Memikul Salib
IST
Ilustrasi Salib

Pastor Agus Sumarauw
Paroki Hati Tersuci Maria Katedral Manado

SIR Winston Churchill ketika menjadi Perdana Menteri Inggris di masa Piala Dunia kedua berkata kepada Rakyat Inggris, "Saya tak punya apa-apa untuk disumbangkan kepada Anda selain darah, kerja keras, air mata dan keringat!"

Garibaldi, pejuang kemerdekaan Italia berkata kepada para pengikutnya, bahwa dia hanya bisa mempersembahkan kepada mereka kelaparan dan kematian.

Sementara John F Kennedy, presiden Amerika berkata, "Jangan tanya apa yang negara dapat perbuat bagi Anda tapi tanyalah apa yang anda bisa buat untuk negara! (Ask not what your Country can do for you but ask what you can do for your Country!)

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus! Inilah karakteristik atau tanda utama dari pemimpin-pemimpin besar dunia!

Mereka tidak seperti pemimpin-pemimpin karbitan zaman ini yang justru menjanjikan yang muluk-muluk bahkan yang sudah membayar sebelum menjadi pemimpin!

Pemimpin-pemimpin besar selalu berani menuntut sesuatu dari para pengikutnya! Dan sekali lagi itulah tanda utama pemimpin natural.

Saudara-saudari terkasih, Yesus juga merupakan pemimpin besar. Ia seperti Churchill, Garibaldi ataupun Kennedy yang tidak menjanjikan uang atau fasilitas-fasilitas. Mereka justru menuntut hal-hal yang jauh lebih berat dari para pengikutnya!

Hal itulah yang disampaikan kepada kita lewat kutipan Kitab Suci hari ini, khususnya Bacaan pertama dari Kitab Nabi Yesaya, dan Injil Markus 8: 27-35.

Kalau kita membaca Injil Markus secara keseluruhan, maka perikop atau bagian yang kita baca menutup bagian pertama yang berisi cerita tentang perutusan Kristus yang diwarnai dengan banyak mukjizat.

Ajarannya yang dikuatkan dengan mukjizat-mukjizat mulai membuat orang percaya kepadanya. Dan puncak dari pengakuan akan Yesus adalah pernyataan Petrus tadi : "Engkaulah Mesias!".

Yesus sungguh sadar bahwa kemuliaannya hanyalah sebuah sisi dari satu medali! Ada sisi lain yang juga harus diketahui oleh pengikutnya! Dan inilah yang akan diceriterakan secara panjang lebar dalam paruh kedua Injil Markus.

Yesus sendiri mau memperkenalkan dirinya secara utuh atau lengkap dan sekaligus mau mengatakan apa yang harus dibuat oleh para pengikutnya.

Paruh kedua Injil Markus dimulai dengan pernyataan : Putera manusia harus menanggung banyak penderitaan ditolak lalu dibunuh baru kemudian dia bangkit!

Rasul Petrus yang bereaksi langsung didamprat teguran yang amat keras. Petrus saat itu mencoba menggoda Yesus supaya tidak usah mengikuti jalan derita seperti yang dikehendaki oleh Bapanya.

Yesus tahu apa yang harus dihadapinya! Sebagai seorang Yahudi yang baik, dia pasti paham akan Kitab Suci.

Dia pasti mengenal ramalan para nabi antara lain Ramalan Yesaya dalam Kidung Hamba Yahwe III yang dibacakan pada bacaan pertama:

"Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku. Aku tidak menyembunyikan mukaku, ketika aku dinodai dan diludahi.."

Jadi jauh sebelumnya Yesaya telah meramalkan bahwa Yesus sebagai Hamba Allah, harus menjadi orang yang menderita, baru kemudian bisa mengalami kemuliaan kebangkitan!

Umat yang terkasih, Yesus tidak hanya bicara tentang penderitaannya sendiri, tetapi juga tentang apa yang akan dialami oleh pengikutnya!

Lebih keras dari Churchill, Garibaldi atau Kennedy, Yesus menuntut dari muridnya.

"Setiap orang yang mau mengikuti aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya! Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawa karena aku dan Injil, maka ia akan menyelamatkannya!"

Inilah inti ajaran Yesus! Ingin menjadi murid Kristus? Siaplah memanggul salib. Ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati bersiap-siap untuk tinggalkan segalanya, bahkan kalau perlu nyawa pun harus diberikan!

Saudara terkasih, semua itu kedengarannya menakutkan! Mengikuti Yesus berarti rela menderita, rela memikul salib!

Kenyataannya, selama 2000 tahun kekristenan atau ajaran Yesus diperkenalkan ke segala penjuru dunia tak terhitung lagi orang-orang yang dengan berani mengikuti Yesus.

Dan selama 2000 tahun ini begitu banyak orang dari segala penjuru dunia dan dari segala zaman yang dengan gagah berani telah menyerahkan nyawanya dan mati sebagai martir.

Dan saya amat yakin bahwa dari sekian banyak orang Kristen Katolik, banyak juga di antaranya yang diam-diam telah atau sementara memikul salib kehidupan yang berat; mereka tetap tegar, pantang menyerah karena percaya pada janji Yesus! Dan mereka itulah yang telah turut menyucikan dunia ini.

Umat yang terkasih, bagaimana dengan hidup kristiani kita? Kita ini (saya dan anda!) kadang masih seperti Rasul Petrus.

Gampang mengakui Yesus sebagai penyelamat gampang menyebut diri pengikut Kristus! Gampang membuat tanda salib. Tapi kalau dituntut yang lebih berat kita sering kurang tanggap atau bahkan lempar handuk alias menyerah! Ingatlah saudara-saudari, memikul salib meninggalkan segalanya, rela kehilangan nyawa adalah sifat utama para pengikuti Kristus. Kalau sifat ini tak dimiliki maka sulitlah untuk menyebut orang itu sebagai pengikut Kristus!

Memang semua kelihatan dan terasa amat berat. Tapi ingat, Tuhan tak pernah mencobai orang atau menuntut dari orang lebih dari kemampuannya. Maka kita harus berjuang!

Lewat Salib derita menuju kemuliaan Kebangkitan! (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved