Tribun Travel
Punya Surga Bawah Laut Menawan, Bahoi 'Trendsetter' Desa Model Ekowisata
Bahoi dianugerahi alam nan indah. Birunya laut dan hijaunya hutan mangrove seluas 10 hektare, menjadi pemandangan pertama yang terlihat di desa ini.
Penulis: Finneke | Editor: Fransiska_Noel
Harga itu sudah termasuk guide dan sewa perahu.
Bisa juga hanya menyewa alat, tanpa guide dan perahu. Hanya Rp 250 ribu per orang.
Perahu bisa disewa sendiri seharga Rp 350 ribu. Untuk snorkeling, sewa alat hanya Rp 25 ribu.
Di desa Bahoi ini, anda juga bisa menikmati rumah apung di tengah laut.
Di bawah rumah apung ini merupakan titik penyelaman favorit dengan pesona dunia bawah lautnya.
Hanya dengan Rp 10 ribu per orang, rumah apung ini sudah bisa digunakan.
Sebagai tempat bersantai, atau beristirahat setelah lelah menyelam atau snorkeling.
Warga juga menyediakan kuliner bernuansa seafood yang dapat dinikmati di atas rumah apung ini.
Hanya dengan Rp 35 ribu per orang, nikmatnya ikan laut segar yang dipadukan dengan sayur sudah bisa dinikmati.
Jika ke berkunjung ke Bahoi ini, pastikan juga anda mengunjungi Tanjung Kamala Watuliney yanf berada di ujung desa.
Tanjung yang sering disebut tanjung los ini merupakan hamparan pasir putih di tengah hutan mangrove.
Tempat eksotis dan sungguh indah. Di tanjung ini telah dibangun pondok-pondok bagi warga untuk menikmati keindahan tanjung ini.
Tak hanya itu, jalan menuju tanjung ini juga ditata seindah mungkin.
Jembatan kayu yang berdiri membelah hutan mangrove, menjadi pemandangan indah dan tak biasa.
Untuk menginap di homestay, anda hanya butuh mengeluarkan Rp 400 ribu per kamar. Jika berdua, harus membayar Rp 500 ribu per kamar.