Pengerukan Galian C di Matali Baru Ancam Persawahan Warga
Aktivitas pengerukan material galina c di desa Matali Baru Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, mulai menimbulkan keresahan.
Penulis: Maickel Karundeng | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Aktivitas pengerukan material galina c di desa Matali Baru Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, mulai menimbulkan keresahan, terutama bagi warga masyarakat yang berprofesi sebagai petani.
Salewang satu diantara warga Mopusi mengatakan, akibat pengerukan itu, air yang masuk ke persawahan warga berwarna keruh.
"Otomatis mengurangi hasil panen," kata Salewang, Senin (18/05).
Dikatakannya, kegiatan galian C sudah berlangsung selama 3 tahun.
"Sekarang dampaknya mulai terasa. Air yang biasanya jernih, berubah jadi keruh. Sedangkan tempat pengerukan, itu adalah hulu mata air yang mengairi persawahan disekitar matali baru, mopusi dan tanoyan," tambah Salewang.
Selain itu, jika turun hujan lebat dan berlangsung selama sehari, lumpur masuk persawahan. "Lumpur juga sudah mulai masuk persawahan dan drainase,"ungkap Salewang.
Dirinya berharap agar pemerintah daerah dan DPRD dapat melakukan evaluasi. "Karena jika dibiarkan terus menerus, akan berdampak pada banjir bandang. Masyarakat juga yang akan menjadi korban," pungkas Salewang menutup pembicaraan.