Liputan Eksklusif
US Army Cantik Asal Manado Ini Kangen Pulang Kampung
Kabar yang menyebutkan wanita asal Indonesia menjadi tentara di Amerika Serikat sungguh menghebohkan.
Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kabar yang menyebutkan wanita asal Indonesia menjadi tentara di Amerika Serikat sungguh menghebohkan.
Wanita itu adalah Kristania Virginia Besouw. Wanita cantik yang menyandang gelar Nona Manado 2004 dan Miss Indonesia 2006 itu lahir di Manado pada 7 Mei 1985.
Kini dia resmi berkebangsaan Amerika Serikat sebagai bagian dari US Army. Di balik seragamnya yang khas itu, ternyata dia sangat kangen Manado.
Dia sangat ingin pulang kampung untuk bertemu keluarganya. Dia masuk US Army pun karena ingin mencari jalan untuk pulang kampung.
Keinginan pulang kampung itu disampaikan kepada Tribun Manado dalam wawancara khusus melalui facebook.
Saat David Kusuma yang memperkenalkan diri sebagai wartawan Tribun Manado menyampaikan pesan ingin wawancara melalui situs jejaring sosial paling populer di dunia itu, Kamis (12/3/2015) lalu, dia menjawab menggunakan campuran bahasa Indonesia dan Manado yang fasih sekali.
"Boleh skali David. Tunggu neh qt baru bangun, mo ba siap dulu. Untuk sekarang ini kalo ada pertanyaan lain silakan," tulis Kristania di pesan FB mengiyakan ajakan wawancara.
Berikut petikan lengkap wawancara Tribun Manado dengan Kristy--demikian dia biasa disapa--melalui pesan facebook yang sebagian jawaban menggunakan bahasa Manado diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Tribun Manado: Bagaimana ceritanya sampai Kristy menjadi tentara di Amerika Serikat?
Kristy: Wah, panjang sekali sejarahnya. Singkatnya, saya di sini (AS) sudah hampir delapan tahun dan belum pernah pulang (ke Manado). Sebelum masuk Army, status saya di USA sebagai student Visa dan harus kuliah terus dan kuliah di sini mahal sekali.
Tribun Manado: Terus?
Kristy: Jadi masuk Army lewat MAVNI (Military Accsesion Vital To The National Interest) program. Itu untuk orang-orang yang sekolah di sini paling kurang dua tahun. Begitu lulus Army langsung citizen (warga negara AS), jadi tidak susah-susah pikir kuliah terus. Anyway, alasan saya masuk Army, supaya cepat dapat citizen, supaya bisa pulang Manado untuk bertemu dengan kakak (dan keluarga) dan adik dan teman-teman. Sudah kangen sekali.Almarhum Papa saya meninggal tahun 2011 dan saya tidak pulang melihat. Selain itu karena saya kangen sekali sama Papa, saya ingin menghidupkan legacy (peninggalan) Papa (almarhum ayah Kristy merupakan purnawirawan tentara Angkatan Laut di Indonesia). Opa saya dari Papa juga berkarir di Kepolisian. Jadi saya yang teruskan legacy keluarga. Kalau Papa masih hidup, pasti dia lebih bangga. Selain itu saya dari dulu suka masuk militer.
Tribun Manado: Artinya almarhum Papa yang jadi motivasi?
Kristy: Yang menjadi motivasi ya tentu saja almarhum Papa dan keberadaan saya di sini. Masuk Army supaya boleh cepat pulang Manado.
Tribun Manado: Kalau begitu sudah jadi warga negara Amerika Serikat? Bagaimana status warga negara Indonesia?
Kristy: Kalau Indonesia mengizinkan dual citizenship alangkah baiknya. Tapi untuk sekarang ini, ya saya warga USA.
Tribun Manado: Sekarang tugasnya di mana?
Kristy: Tugas di Fort Hood-Texas. Base Army paling besar di USA. Lumayaaannn..
Tribun Manado: Ayah Kristy seorang tentara di Indonesia, apa itu jadi pertimbangan masuk militer dan kenapa tidak memilih di Indonesia?
Kristy: Hehehe... Situasinya beda banget. Saya di sini jadi nurse (perawat). Kalau nurse di Amerika dihargai banget, sekolahnya susah sekali, lalu kalau masuk Army dihargai sekali.
Tribun Manado: Kristy adalah Miss Indonesia 2006 dan Nona Manado 2005. Apakah jadi tentara tidak terkesan laki-laki banget?
Kristy: Nona Manado 2004 (meralat pertanyaan TM). Dari kecil saya tomboy sekali. Malah jadi Miss Indonesia 2006, yang bikin heran karena tomboy koq bisa jadi beauty queen... Dari dulu saya suka ikut kegiatan luar. Dulu di SMP Eben Haezar 02 Manado ikut Pramuka, basket, marching band. SMA Eben juga ikut Pramuka, basket, Paskibraka dan saya jadi pembawa baki Provinsi Sulawesi Utara 2001, sehingga sudah terbiasa berjemur. Pelatihan BCT (basic combat training) tentu jauh lebih susah, tapi thank God, saya lulus .
Tribun Manado: Masih cintakah dengan Indonesia dan kampung halaman Manado?
Kristy: Masih noh, masa mo lupa..qt kasiang da lulus tu BCT pe susah pe nene moyang cuma da inga2 mo pulang kampung. (Tentu saja masih, tidak akan lupa..Saya berusaha lulus BCT yang susahnya minta ampun hanya ingat-ingat agar bisa pulang kampung). Waktu training end of October-end of January dingin sekali. Bangun jam 4 pagi dan tidur jam 5 sore lalu jaga malam tiap hari dua jam, saat itu musim dingin, secara fisikal susah sekali.
Tribun Manado: Apa Kristy siap jika ditugaskan berperang?
Kristy: Di BCT kami diajarkan basic combat (dasar-dasar bertempur) dari defense (bertahan), pegang senjata, kasih bersih senjata dan menembakkan senjata. Saya dapat Pin "expert shooter" berarti saya lumayan jago menembak hahaha... Kalau siap atau tidak berperang, terus terang tidak, karena kalau mau dikirim ke area perang musti ikut training lain lagi, namanya NTC (National Training Center). Namun, kalau mau dikirim, ya musti siap. Kami dilatih untuk menembak duluan daripada lebih dahulu ditembak. Tapi terus terang, jika saya mau melawan orang-orang jahat, saya tidak akan sungkan-sungkan. Hahaha...
Di akhir wawancara ketika Tribun Manado mengajukan permintaan beberapa foto, termasuk foto selfie mengenakan seragam tentara, Kristry pun menyetujuinya. (*)
Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.