BPS: Kenaikan Harga BBM Berdampak Sangat Ekstrem
Dia mencontohkan, jika harga BBM dinaikkan Rp 4.000 per liter, maka dampaknya terhadap indeks harga konsumen akan sangat ekstrem.
Sasmito memperkirakan sampai akhir tahun, inflasi berada di level 4,8 persen tanpa kenaikan harga BBM. Namun jika ada kenaikan Rp 4.000 per liter untuk Premium, ada dampak langsung 2 persen.
Dengan begitu, diperkirakan inflasi sampai akhir tahun bisa menyentuh 6,8 persen. Hal ini disebabkan peranan premium terhadap pembentukan inflasi BBM, lebih tinggi dibanding solar, yakni 96 persen.
Adapun Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai, kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak hanya akan menguntungkan pihak pengusaha. Sementara itu, daya beli pekerja akan menurun.
"Kalau rencana BBM naik Rp 1.500, pengusaha kalau BBM naik akan untung karena mendapat infrastruktur," kata Presiden KSPI Said Iqbal.
Menurut Iqbal, infrastruktur yang akan dibangun dari anggaran yang dihemat dari kenaikan harga BBM bukan infrastruktur akses desa seperti jalan desa. Infrastruktur yang dibangun adalah proyek seperti jalan tol dari kawasan industri ke pelabuhan, jalan raya, maupun bandara.
"Berapa pun harga BBM naik bagi pengusaha akan untung. Mereka tinggal naikkan harga, kecuali pengusaha gorengan. Pengusaha middle up tinggal menaikkan harga, karena masyarakat tetap beli," ujar Iqbal.
"Kalau harga BBM naik, transportasi, makanan naik. Kontrakan juga pasti akan naik, kan tidak ada hubungannya. Itu dampak psikologis. Kenaikan (harga BBM) Rp 1.500 sampai Rp 3.000 akan menurunkan daya beli 30 persen," jelas Iqbal.
Buruh mengancanm turun ke jalan untuk unjuk rasa, salah satunya menolak kenaikan harga BBM. Sebanyak 100.000 buruh akan turun ke jalan di 20 kota besar di Indonesia pada 2 Oktober 2014 mendatang. (tribunnews/m4/kompas.com)