Renungan Minggu
Berharga di Mata Tuhan
Syukur kepada Dia, Tuhan Sang Pengawal yang telah menuntun kita sejauh ini.
Ia merasa diri kurang suci, kurang layak akibat dosa yang diperbuatnya. Atau perasaan tidak berharga ini muncul ketika ia berada dalam kesusahan dan merasa Allah tidak memperhatikan dirinya.
Bacaan ini memperlihatkan pandangan Tuhan terhadap umat Israel. Sekalipun mereka telah memberontak terhadap Allah, namun Tuhan kembali membentuk, menebus, menolong dan menyertai karena mereka begitu berharga di mata Tuhan.
Sebagai orang-orang tebusan Tuhan, kita pun mempunyai jaminan pemeliharaan-Nya. Pada waktu kita takut menghadapi hidup ini, ingatlah bahwa Tuhan telah menebus kita dan berpeganglah pada janji-Nya.
Dia adalah tempat perlindungan kita. Dia adalah sumber kekuatan kita. Dia menawarkan perlindungan bagi kita karena kita ini berharga di mata-Nya. Ya, kita ini berharga. Jika kita telah ditebus dengan darah Yesus, adakah hal lain yang membuat kita mempertanyakan kasih Tuhan kepada kita?
Semuanya dilakukan-Nya karena sebagai ciptaan-Nya, kita berharga. Kekuatan, kejayaan , kekayaan yang ditawarkan dunia ini tidak memiliki arti apa-apa bila dibandingkan dengan darah Yesus.
Dia menciptakan kita untuk kemuliaan-Nya. Diciptakan dan hidup dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamNya.
Bila kita begitu berharga di mata Tuhan, layakkah kita menyia-nyiakan hidup? Jika kita dicipta, dibentuk, ditebus dan dipanggil dengan nama kita sendiri oleh Tuhan, tak perlu diragukan lagi bahwa kita ini menjadi kepunyaan Tuhan secara utuh. Bukan kepunyaan iblis atau manusia, bukan pula kepunyaan diri sendiri tetapi kepunyaan Tuhan.
Kuasa apapun tak bisa menguasai diri kita termasuk segala kuasa sakit penyakit. Kuasa-kuasa itu tidak punya wewenang untuk menguasai diri kita. Tubuh, jiwa dan roh kita, baik waktu hidup maupun sesudah mati kita adalah milik Tuhan. Maka jangan sia-siakan hidup ini dengan hal-hal yang tidak berguna. Muliakan Tuhan dengan hidupmu. (*)
Baca selengkapnya di Tribun Manado edisi cetak hari ini, Minggu (7/9/2014).
Update terus informasi terbaru di tribunmanado.co.id