Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Minggu

Berharga di Mata Tuhan

Syukur kepada Dia, Tuhan Sang Pengawal yang telah menuntun kita sejauh ini.

Editor: Fransiska_Noel

Pdt Stenly James Sela STh
Jemaat GMIM Victory Minanga Indah

(Yesaya 43 : 1-7)
 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Syukur kepada Dia, Tuhan Sang Pengawal yang telah menuntun kita sejauh ini. Kasih-Nya luar biasa, kuasa-Nya dahsyat! Pekerjaan kita diberkati. Aktivitas kita boleh sukses dan berhasil. Walau demikian, kita tetap menyadari bahwa kesalahan demi kesalahan masih saja mewarnai kembara juang kita di dunia ini.

Setiap orang tentu mengakui bahwa dirinya tak luput dari kesalahan-kesalahan itu. Bangsa Israel juga pernah melakukan kesalahan fatal yang mengakibatkan mereka hancur. Sebagai satu bangsa mereka seolah berjalan dari satu kesalahan ke kesalahan lain; dari satu pemberontakan ke pemberontakan lain.

Namun pada bacaan kali ini, kesalahan yang dilakukan Israel tidak lagi diingat Allah. Pelanggaran Israel telah dihapus. Sekarang Allah mengangkat lagi mereka menjadi harta yang berharga, umat kesayanganNya. Allah mengingatkan Israel bahwa mereka adalah umat kepunyaan-Nya dan Dialah Allah mereka.

Di mata Allah, Israel lebih berharga daripada semua bangsa lain, oleh sebab itu Ia menebus dan menyelamatkan mereka. Pada saat nama Israel terhapus dari ingatan penduduk bumi karena Israel mengalami pembuangan di negara asing, Allah tidak melupakan mereka.

Allah mengumpulkan mereka kembali. Allah melakukan hal tersebut supaya nyata bagi bangsa-bangsa lain bahwa Allah Israel lebih berkuasa daripada segala allah bangsa lain. Tidak ada manusia atau kuasa allah lain yang sanggup menghalangi rencana-Nya.

Walaupun Israel telah berdosa kepada Tuhan, tetapi Tuhan tetap mengasihinya. Kasih yang bukan dilandaskan pada keadaan umat, tetapi karena dia adalah Tuhan. Tuhan berotoritas menghibur dan memberi keamanan kepada umat-Nya dengan mengatakan: "Janganlah takut, engkau ini kepunyaan-Ku. Tuhan yang telah menebus dan berjanji akan memelihara engkau".

Konteks bacaan ini memang tak bisa dilepaskan dari kesatuan Yesaya 40:1 - 66:24 yang adalah sekumpulan tulisan yang ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Yesaya.

Allah menyatakan nubuat-nubuat ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kepada umat-Nya selama mereka tertawan di Babel, 150 tahun sesudah zaman Yesaya (Lihat Yes 39:5-8). Pasal-pasal ini penuh dengan pernyataan nubuat mengenai Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yang dinubuatkan digenapi berhubungan dengan tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya.

Secara umum, pasal 40:1-48:22 menekankan pelepasan, pasal 49:1-57:21 penebusan dan 58:1-66:24 kemuliaan. Pasal 43:1-28 membahas kelepasan Israel dari pembuangan di Babel karena kasih Allah akan umat-Nya. Ada dua penyebab Allah mengingat Israel. Pertama, Israel adalah milik-Nya.

Seperti orangtua yang tidak memutuskan hubungan dengan anak-Nya karena anak itu melakukan kesalahan, demikian pula Allah memperlakukan umat-Nya. Meski kita sering membuatNya marah karena perbuatan dosa kita, kasih-Nya tak berubah.

Kedua, Israel berharga bagiNya. Israel berharga bukan karena diri mereka, namun karena Allah yang menganggap mereka berharga.

Kita berharga di hadapan Allah bukan karena siapa kita namun karena Allah yang menganggap kita berharga. Banyak orang kristen merasa dirinya tidak berharga.

Mungkin karena merasa ditolak oleh orang lain, kurang cakap atau tidak memiliki talenta sebanyak orang lain. Rasa tidak berharga juga muncul dalam relasinya dengan Tuhan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved