Natal dan Tahun Baru
Operasi Lilin Selama 10 Hari, Polisi Jangan Arogan
Pengamanan perayaan Natal dan pergantian tahun dengan sandi Operasi Lilin 2013 ini akan berlangsung selama 10 hari.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Polres Bolaang Mongondow (Bolmong) gelar pasukan untuk pengamanan perayaan Natal dan pergantian tahun, Sabtu (21/12). Peserta gelar pasukan ini tak hanya anggota Polri, tapi juga beberapa unsur terkait termasuk TNI dan Satpol PP.
Kepala Polres Bolmong Ajun Komisaris Besar Hisar Siallagan yang membacakan amanat Kapolri Jendral Polisi Sutarman mengatakan agar deteksi potensi kerawanan dengan mengoptimalkan intelijen. Hal lain yang ditekankan oleh Kapolri adalah masalah pelayanan kepada masyarakat,
"Kedepankan tindakan simpatik. Hindari tindakan-tindakan yang arogan serta jangan pernah melakukan penyimpangan saat melakukan tugas," ujar Hisar kepada peserta apel.
Pengamanan perayaan Natal dan pergantian tahun dengan sandi Operasi Lilin 2013 ini akan berlangsung selama 10 hari. Kegiatan ini resmi mulai dari 23 Desember 2013 sampai dengan 1 Januari 2014.
Secara nasional, pengamanan Natal ini akan melibatkan 144.464 personel. Jumlah tersebut terbagi dari 92.009 anggota Polri, 16.982 anggota TNI, dan 35.473 personel dari instansi terkait seperti Satpol PP dan pemadan kebakaran daerah setempat. Sementara pos pengamanan berjumlah 1.962 dan 620 pos pelayanan.
Adapun untuk Polres Bolmong, Kepala Bagian Operasional Komisaris Nanang Nugroho mengatakan telah menyiapkan 10 pos pengamanan dan pos pelayanan. Sejumlah daerah tempat dengan konsentrasi komunitas nasrani tinggi juga akan menjadi perhatian.
Adapun personel yang akan turun dari Polres Bolmong sebanyak 80 personel ditambah personel dari polsek-polsek. "Namun jumlah tersebut akan ditambah sesuai dengan kebutuhan," ujar Nanang.
Di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kapolsek Urban Kotabunan Ajun Komisaris Teddy Pontoh menuturkan, khusus di wilayah Kotabunan dan Tutuyan, pihaknya akan menurunkan 65 personel. "Kami akan menempatkan satu personel di tiap gereja yang dianggap rawan. Daerah lainnya kami mobile," kata dia.
Pihaknya juga akan mewaspadai aksi warga yang dapat memancing keributan seperti berkendara secara bising dan ugal-ugalan. "Kami fokus masalah minuman keras, jangan berlebihan, kalau bisa dihindari. Selain petasan yang bukan mainan, masyarakat jangan ugal-ugalan saat berkendara. Sebaiknya tidak mabuk saat berkendara dan tidak menggunakan knalpot bising," katanya.
Ia sendiri mengapresiasi keinginan warga berpartisipasi dalam mengamankan Natal, bahkan mengharapkan peran masyarakat. Namun dia meminta masyarakat dapat berkoordinasi dengan kepolisian agar tidak menimbulkan masalah. Masyarakat juga diharapkan berkoordinasi dengan pemerintah dan pimpinan umat beragama, jika mendapati pendatang yang mencurigakan.
"Ini agar saudara kita yang melaksanakan Natal tidak terganggu, perlu kerja sama semua elemen masyarakat dalam menjaga kamtibmas," imbaunya.(suk/ald)