Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demam Berdarah Dengue

Boltim Miliki 27 Kasus DBD Hingga Akhir Tahun

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) 2012 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Penulis: Aldi Ponge | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge

TRIBUNMANADO.CO.ID,BOLTIM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) 2012 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Data yang dihimpun Tribun Manado jumlah Kasus DBD tahun 2011 hanya berjumlah 12 Kasus. Namun tahun 2012 terdapat peningkatan dengan 27 kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dewasa ini. Tren peningkatan tersebut terjadi di penghujung tahun, dikala terjadi perubahan cuaca secara drastis.

Kepala Dinas Kesahatan Boltim, Jusnan Mokoginta melalui Kepala Bidang Pencegahan penanggulangan penyakit dan wabah, Femmy Hamel saat dikonfirmasi tidak menampik hal tersebut.

Katanya, memang diakhir tahun 2012 terjadi kenaikan kasus DBD yang  mencapai hingga 7 kasus dalam beberapa bulan terkahir. Segala upaya telah dilakukan pihaknya mulai dari pencegahan hingga membunuh jentik dan nyamuk dewasa melalui program abatesasi dan foging atau pengasapan.
"Data pada kami sudah ada 27 kasus DBD yang terjadi," ujar Femmy, Kamis (27/12) melalui telepon kepada Tribun Manado.

Diungkapkannya, sebagian besar kasus DBD ditemukan di kecamatan Modayag bersatu. Hasil penelitian didapatkan penyebab adalah akibat pola hidup masyarakat namun juga karena akibat bawaan dari daerah lain.

"Setelah kami selidiki tak ada penyebab di sekeliling korban. Kami telusuri yang bersangkutan pernah dari daerah lain seperti Manado yang rawan DBD. Mereka ada yang pekerja atau mahasiswa," jelas Femmy.

Sehingga langkah cepat dan tepat yang diambil tim dari dinkes Boltim saat hasil tes laboratorium menyatakan yang bersangkutan positif maka pihaknya melakukan pencegahan.
Dimulai dari penyelidikan epidemiologi (PE) hingga hingga fogging (pengasapan) untuk membunuh nyamuk dewasa.

"Pengasapan dilakukan dalam dua siklus dengan jenjang 7 hari untuk mengantisipasi jentik nyamuk yang tidak mati dengan pengasapan bisa berkembang biak sedangkan jentik nyamuk dibunuh dengan menggunakan abate," jelas Femmy.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved