Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Seminar

Polda Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara

"Dengan sosialiasasi wawasan kebangsaan dan bela negara ini kita tingkatkan peran serta masyaraktat untuk menangkal terorisme

Penulis: Aldi Ponge | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) bekerjasama dengan badan kesatuan bangsa dan politik (Kesabngpol)  Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menggelar seminar  wawasan kebangsaan dan bela negara, di auditorium Pemerintah Kabupaten (Pemkab), pada Rabu (5/12).

Acara yang dihadiri oleh seratusan peserta yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat, Lembaga swadaya Masyarakat, Organisasi Kepemudaan, Pegawai Negeri sipil di lingkungan pemkab Boltim termasuk camat dan sangadi serta Tentara Nasional Indonesia dan Polri ini dibuka oleh dibuka oleh Wakil Bupati Boltim, Medy Lensun.

Dalam sambutannya, Medy mengajak semua peserta agar dapat mengikuti semua materi yang disajikan dalam seminar tersebut. "Dengan sosialiasasi wawasan kebangsaan dan bela negara ini kita tingkatkan peran serta masyaraktat untuk menangkal terorisme dan narkoba di Boltim," ujar Medy.

Tampil sebagai pemateri dalam seminar tersebut dari Binmas Polda oleh Kasubdit Polmas AKBP Jufri, Sekretaris Daerah (Sekda) Boltim, Muhammad Assagaf, Pengurus RSN Sulut, Mohamad Nur, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow (Amabom), Jemmy Lantong yang menyampaikan secara bergantian.

Berbagai hal menarik dibicarakan dalam seminar tersebut mulai dari masalah program mapalus keamanan dan keteriban masyarakat (Kantibmas) dan sistem keamanan lingkungan seperti penanggulangan Minuman keras dan judi. "Apakah mapalus kantibmas atau petugas siskamling bisa melakukan sanksi kepada para anak muda yang menggunakan kenalpot racing. Sebab ini sudah meresahkan masyarakat," tanya seorang peserta.

Menanggapi pertanyaan tersebut AKBP Jufri selaku pemateri mengatakan mapalus Kantibmas hanya melakukaan pembinaan terhadap suatu pelanggaran bukan melakukan penindakan ataupun upaya paksa lainnya. "Tugas pokok mapalus kantibmas hanya untuk pembinaan,
tidak melakukan upaya paksa hanya melakukan pembinaan. Serahkan ke kepolisian untuk melakukan upaya hukum," kata Jufri.

Dalam materinya, Jufri menjelaskan pentingnya sistem keamanan lingkungan (siskamling) dalam suatu desa untuk menjegah masuknya narkoba dan terorisme. Untuk itu dikatakannya, pembangunan pos kamling sangat dibutuhkan.

"Ada tiga desa yang dikategorikan yakni desa binaan yang memililki angka kriminalitas tinggi,  Desa sentuhan dengan angka kriminalitas rendah sedangkan pantaun hanya dipantau. Ketiga desa ini menentukan sejauh mana seorang Babinkantibmas bekerja," kata Jufri.

Dir Binmas Polda Sulut, Kombespol Totok Kasmiarto saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan terorisme dan narkoba maupun gangguan keamanan lainnya denga pola mapalus kantibmas. "Dalam kegiatan pertama ini kami telah lakukan seminar di Bolsel, Bolmong dan hari ini di Boltim. Kedepan kami laksanakan di daerah lain juga," terang Totok.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved