Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Seminar

Sarundajang Akan Bagi Kiat Merawat Kerukunan

Perkumpulan North Sulawesi Network (NSN) bekerjasama dengan Tribun Manado akan menggelar Diskusi Menyingkap Pluralisme

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Fernando Lumowa

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Perkumpulan North Sulawesi Network (NSN) bekerjasama dengan Tribun Manado akan menggelar Diskusi Menyingkap Pluralisme dan Multukulturalisme di Sulut. Edisi pertama diskusi yang akan dilaksanakan di Hotel Granpuri Manado, Rabu 24 Oktober (lusa) bertajuk,  "Sejarah dan Eksistensi Etnis Tionghoa di Sulut."

Michael Umbas mewakili para inisiator kegiatan dari NSN menjelaskan, Gubernur Sulut, Dr SH Sarundajang akan tampil sebagai keynote speaker. Gubernur Sarundajang akan berbagi pengalaman dan kiat bagaimana merawat kerukunan, merajut kebersamaan di tengah kepelbagaian masyarakat majemuk. "Beliau orang yang tepat karena bergelar doktor bidang kehidupan masyarakat majemuk," jelas Umbas, Minggu (21/10) petang.

Budayawan Tionghoa Sulut, Sofyan Jimmy Yosadi SH akan tampil sebagai narasumber dengan pembanding, Ivan RB Kaunang, Sejarawan dari Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi Manado. "Moderatornya Reiner Emyot Ointoe SS, Budayawan Senior Sulut," tuturnya.

Umbas menjelaskan, NSN, Tribun Manado, Paguyuban Etnis Tionghoa Tumou Tou  menggagas diskusi ini karena ditalarbelakangi fakta tersebut di atas, Sulut jadi contoh kerukunan nasional. "Banyak hal sebenarnya yang kita bisa share ke dunia luar. Apa dan bagaimana pluralisme, tantangan dan kunci mempertahankannya," jelasnya.

Katanya, kehidupan masyarakat multi-etnis, suku, golongan yang rukun damai sudah lama terjalin di tanah (Sulut) ini. "Itu yang ingin kita angkat sehingga bisa dikenal lebih di tingkat nasional,"jelas Staf Gubernur Sulut Bidang Komunikasi Publik ini. Diskusi ini merupakan agenda perdana dari rangkaian acara serupa tentang pluralisme di Sulut.

Sofyan Yosadi menjelaskan, soal etnis Tionghoa diangkat bukan tanpa sebab. Kata Yosadi, warga keturunan Tionghoa turun andil mengembangkan peradaban Sulawesi Utara. Sejak berabad silam, mereka  memberi nilai dan warna di Bumi Nyiur Melambai.
"Secara khusus, diskusi ini akan mengungkap sekaligus mengklarifikasi, sebenarnya stigma Etnis Tionghoa itu ekslusif itu tidak benar. Kita akan mengurai bagaimana interaksi, keterlibatan dan peran warga keturunan Tionghoa di Sulut," tambah Sofyan Yosadi.

Menurutnya, diskusi etnis Tionghoa belum pernah digelar di Sulut. "Termasuk peran warga Tionghoa dalam kehidupan berbangsa bernegara dan nasionalisme serta pandangan terhadap etnis lain,' katanya.

Panitia mengundang pejabat, tokoh-tokoh Tionghoa Sulut, akademisi, sejarawan, mahasiswa, intelektual muda, aktivis, tokoh agama, pimpinan Klenteng, Vihara dan Litang. "Acara akan diwarnai atraksi barongsai, wushu, dan gucheng," jelasnya. Acara ini didukung Metro TV, Manado Town Square, dan Granpuri Hotel Manado

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved