Rohani Kristen
Wagub Djauhari Kansil Buka Pekan Expo GMIM 2012
Wagub yang didampingi Ketua Sinode, menyempatkan diri berkunjung ke sejumlah stand pameran.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kegiatan Pekan Expo GMIM 2012 yang pelaksanaannya dipusatkan lapangan Mega Trade Center (MTC) Mega Mas Manado, dalam satu pekan kedepan, secara resmi telah dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, DR Djauhari Kansil MPd, Kamis (27/9/2012).
Acara pembukaan itu secara simbolis ditandai dengan pengetukan tatengkoran oleh Ketua Sinode GMIM Pdt Piet Tampi MTh, serta pelepasan balon gas oleh wagub Djauhari Kansil yang disambut dengan aplous ribuan warga Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) yang hadir pada acara tersebut.
Seusai pembukaan, Wagub yang didampingi Ketua Sinode, menyempatkan diri berkunjung ke sejumlah stand pameran, untuk melihat barang-barang yang dipamerkan yang kebanyakan adalah hasil pertanian dan kerajinan dari warga jemaat GMIM. Bahkan beberapa warga jemaat tampak akrab berbincang-bincang dengan wagub dan ketua Sinode.
Saat menyambangi stand Jemaat Wilayah Serei, Wagub disambut dengan menggunakan bahasa Sangihe yang dibahasakan oleh seorang warga jemaat. Wagub pun mendapat oleh-oleh rangkaian bunga yang terbuat dari tempurung, hasil karya jemaat di wilayah Serei. “Terima kasih oleh-olehnya, kerajinan ini bias dikembangkan untuk menopang ekonomi jemaat,” ujar Kansil.
Selain memamerkan hasil pertanian dan kerajinan, beberapa stand pameran ikut ikut memamerkan beberapa barang antik yang memiliki nilai sejarah. Antara lain Lonceng Gereja dan brangkas tua milik Jemaat GMIM Sentrum Manado. Lonceng dan Brangkas itu tampak terpajang di stand Wilayah Manado Sentrum.
Pdt Selvie Dotulong-Oflagi MTh, Wakil Ketua Wilayah Manado Sentrum, kepada Tribun Manado menjelaskan, bahwa lonceng yang terbuat dari kuningan dan masih tampak kokoh itu dibuat di Jerman pada tahun 1233. Lonceng itu pun secara khusus dibuat untu gereja di Manado, karena pada sebagian sisi luar lonceng jelas tertulis Manado. Sedangkan berangkas tahun pembuatannya tidak diketahui, hanya ada tulisan F Dreter, Hamburg, Petent No 4. “Lonceng tua ini beratnya sekitar 400 Kg, sedangkan berangkas ini, ceritanya dulu sering digunakan sebagai tempat menampung persembahan,” jelas dia.
Sand Wilayah Manado Sentrum, juga memamerkan Alkitab berbahasa Cina dan cawan tua untuk sakramen perjamuan. Ada empat buah cawan berbahan tembaga dan dua buah cawan lainnya berbahan kuningan. “Dulu kan bahan-bahan seperti ini masih sangat kurang, makanya setiap ibadah sakramen perjamuan kudus yang dihunakan hanya enam cawan ini, beda dengan sekarang sudah bagnyak cangkir, jadi setiap orang dapat bagian satu cangkir sendiri. Selain itu kenapa disini dipamerkan Alkitab berbahasa Cina, karena satu Jemaat yang ada di wilayah kami yakni Gereja Kristus, sering menggunakan bahasa China,” tuturnya.
Barang-barang antik lainnya tampak pula di stand Kios Buku GMIM, yang dijaga oleh Pdt Denny Weku, STh. Di Kios Buku GMIM itu tampak beberapa buku tua yang usianya sudah berkisar puluhan, bahkan ratusan. Misalnya Alkitab Tua berbahasa Indonesia ejaan lama dari Lei Deker, Kidung Nyanyian ejaan lama, Ensiklopedia Berbahasa Jerman tahun 1800 an, Alkitab dan tafsirannya Zendling 1800 an, Buku Waarom Zending karangan Dr H Kraemer, ahli bahasa yang juga misionari dan beberapa buku lainnya.
Selain buku-buku terkait sejarah gerja, termasuk GMIM di dalamnya, tampak pula buku kontroversial Het Kapital atau banyak dikenal dengan sebutan Das Kapital, karangan Karl Marks, sang penggagas manivesto Komunis. Tapi secara tegas, Weku menyatakan bahwa Das Kapital yang merupakan tandingan terhadap Buku Injil menurutnya telah hancur dan dikalahkan oleh Injil yang tetap hidup dan berkembang hingga saat ini. “Buku-buku ini merupakan koleksi pribadi yang sebagian besarnya diberikan oleh ayah mertua saya, Prof Lengkong, Dosen Filsafat dan Sejarah UKI Tomohon dan sebagiannya milik saya,” ujarnya.
Sekretaris Panitia kegiatan, Pdt Pera Rau saat diwawancarai mengatakan, kegiatan tersebut akan berlangsung selama satu pekan dan diikuti oleh tidak kurang dari 150 peserta yang terdiri dari Jemaat Wilayah se sinode dan beberapa instansi pemerintah, BUMN dan swasta. “Untuk meramaikan acara ini, beragam kegiatan lomba juga digelar,” kata dia.