Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Narkoba

Mahyudin : PAN Pecat Akbar Perlu Diapresiasi

Apresiasi perlu diberikan karena menyangkut tiga hal.

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah

PENGAMAT Politik Fisip Unsrat Mahyudin Damis mengatakan langkah Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan memecat Akbar Datunsolang sebagai anggota DPRD Provinsi Sulut perlu diapresiasi oleh semua pihak termasuk partai politik lainnya.

Apresiasi perlu diberikan karena menyangkut tiga hal. Pertama, langkah ini selain tergolong jarang, dan juga termasuk tegas dari sebuah lembaga politik jika dibandingkan dengan keputusan-keputusan parpol lainnya ketika diperhadapkan dengan masalah yang sama atau persoalan hukum lainnya.

Kedua, belum adanya putusan hukum tetap atau incraht dari pengadilan, kemudian PAN memutuskan Akbar dipecat dengan hanya berlandaskan hasil pemeriksaan tes urine dan dinyatakan positif dari pihak yang berwenang maka hal itu perlu diapresiasi.

PAN tentunya telah menyiapkan langkah-langkah jika Akbar mempertanyakan dasar hukum pemecatannya. Keputusan partai juga harus dilihat bahwa selain mereka ingin menunjukkan kepada publik bahwa partainya konsisten dengan visi misinya, dan juga keputusan ini telah membantu program BBN, bahwa mereka tidak mentolerir anggotanya terlibat dengan narkoba atau zat adiktif lainnya atau melindunginya.

Memang, konsistensi penting jika ingin merebut hati rakyat.
Ketiga, Akbar sebagai anggota DPRD Sulut dari PAN, dan tidak separtai dengan ayahnya yang notabene adalah Bupati Bolmong Utara dari partai Golkar, tentunya PAN akan kehilangan dukungan potensial suara dari pendukung setia Akbar.

Keputusan pahit ini memang harus ditempuh jika tak ingin kehilangan jati diri sebagai partai amanah.
Kedepan anggota-anggota DPRD hingga DPR RI dari semua partai harus pintar memelihara amanat yang sudah diberikan rakyat.

Ketika telah diangkat menjadi anggota dewan dengan sendirinya telah menjadi pembina masyarakat dan tidak terbatas kepada konstituennya saja. Bukannya malah rakyat justru yang akan membina anggota dewan.

Pertanggungjawaban PAN kemasyarakat dalam konteks ini idealnya melakukan PAW setelah ada vonis dari pengadilan dengan kader yang lebih baik dari sebelumnya. Visi misi semua partai tentu tak ada yang menyuruh kader-kadernya melakukan perbuatan melawan hukum. Masyakat juga harus pintar memilih calon yang akan jadi memimpinnya, sebab pemimpin yang terpilih bisa pula menjadi cerminan masyarakat.

Parpol sebagai salah satu pilar demokrasi, dan sah menurut konsititusi tentu wajib mempersiapkan kader-kadernya yang bagus-bagus untuk tampil sebagai pemimpin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved