DPRD
Anggota DPRD Minut Berbondong 'Terbang' ke Bali
Baru pekan lalu kembali dari luar daerah, sebagian besar Anggota DPRD Minut kembali 'terbang' ke Bali dan Jakarta.
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Baru pekan lalu kembali dari luar daerah, sebagian besar Anggota DPRD Minut kembali 'terbang' ke Bali dan Jakarta.
Tak tangung-tanggung tiga komisi dan Badan Kehormatan DPRD Minut berangkat dengan alasan kunjungan kerja.
Menurut Humas Sekretariat Dewan, Agenes, Komisi A dan BK memilih kunker ke Bali, sementara Komisi B dan C 'terbang' ke Jakarta. Informasi yang diperoleh, Komisi A berangkat, kemarin. Menyusul Komisi B dan C hari ini.
Agenes menjelaskan, Komisi mengunjungi Kabupaten Badung Bali. Personel yang dikepalai Denny Wowiling itu hendak mempelajari pengelolaan perizinan di Kantor perizinan Satu Atap.
"Komisi B Agendanya ke Jakarta sosialisasi ke Pertamina menyangkut BBM (bahan bakar minyak) dan BBG (bahan bakar gas). Sementara Komisi C Jakarta menyangkut pembahasan perda tentang Kesehatan," ujar Agenes.
Lanjut dia, keberangkatan para Anggota DPRD dimodali Setwan. Tiap anggota memperoleh Rp 4 juta selama tiga hari kunjungan, diluar akomodasi tiket pulang pergi.
Denny Wowiling, Ketua Komisi A ketika dikonfirmasi membenarkan keberangkatan komisnya ke Bali. Kata Wowiling, keberangkatan ke Bali sangat penting untuk menjawab sejumlah keluhan masyarakat soal pengembangan perumahan. Bali dianggap sukses menjalankan hal tersebut
"Ini Masalah strategis. Tujuan pertama Kami mengadakan perbandingan, kedua meningkatkan kompetensi teknis DPRD," ujar
Dewo sapaan Akrab Wowiling mengungkapkan, sangat menghargai Kritik, agar DPRD ke depan bisa lebih profesional dalam menunjukan kiprah dan kepedulian.
"Keberangkatan kami akan dipertanggungjawabkan usai kembali. Ini sudah kedua kali, Semuanya supaya tuntas untuk ditindaklanjuti," sebut Dewo.
Rupanya tak semua Anggota DPRD berangkat, Piet Luntungan, Anggota Komisi C memilih tinggal.
Ketika dimintai tanggapan, Luntungan mengungkapkan, tak mengganggap perlu harus berangkat jauh-jauh untuk peningkatan kompetensi. "Kalian tahu sendiri saya tak suka berangkat. Masih ada banyak cara ( meningkatkan kompetensi). Lebih baik uangnya digunakan lain yang lebih penting dan mendesak," ujar Luntungan.
