Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Lokon Meletus

Berikut Kronologi Letusan Lokon

Tanda-tanda akan terjadi letusan memang sudah terlihat.

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Tanda-tanda akan terjadi letusan memang sudah terlihat sejak, Senin (23/4/2012) sore sekitar pukul 15.00 Wita, dimana gempa yang mengindikasikan adanya supply energi terus meningkat. Dimana hingga Selasa pagi, tercatat 180 kali gempa vulkanik dangkal dan 59 kali gempa vulkanik dalam, diikuti gempa tremor dengan amplitudo 0,55 milimeter secara terus menerus.

Naiknya aktivitas Gunung Lokon, memaksa Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung bergegas menuju Tomohon dari Jakarta, untuk memantau langsung aktifitas gunung. “Sebenarnya hari ini (kemarin) saya ada rapat di Jakarta, tapi karena kondisi menghkhawatirkan dengan naiknya aktifitas, maka saya putuskan langsung kemari. Ternyata betul, baru 5 menit saya duduk di Pos Pemantau, Lokon sudah meletus,” katanya sambil tersenyum.

Kendati sempat membuat panik warga, namun letusan tersebut tak sampai menyebabkan terjadinya pengungsian. Menurut Surono, pengungsian tak perlu dilakukan sebab eskalasi ancaman sudah menurun. “Tidak perlu ada pengungsian, sebab status masih tetap siaga, kecuali jika dinaikkan ke awas,” terangnya.

Ia meminta warga tetap waspada, sebab karakter Lokon kini mengalami perubahan dimana didahului dengan gempa yang banyak terlebih dahulu kemudian diikuti letusan. “Kalau dulu letusan Lokon mudah diprediksi, jika sudah ada gempa banyak pasti terjadi letusan, dan akan berhenti atau stabil lagi dalam jangka waktu lama, kini tidak lagi. Inilah kepastian alam, yang adalah ketidakpastian bagi dia sendiri,” tutur Surono, sembari meminta warga tidak beraktivitas dalam radius bahaya 2,5 Km.

Royke Roeroe, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Tomohon menjelaskan pemerintah telah mengosongkan seluruh wilayah yang masuk radius bahaya, dan tak ada lagi warga yang beraktivitas disana. “Sekarang tak ada lagi warga yang beraktifitas di radius bahaya, sudah dikosongkan," imbuhnya.
Bahkan untuk menghindari ancaman bahaya terutama dari serangan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), pemerintah langsung membagikan sekitar 8 ribu masker kepada warga terutama bagi mereka yang berada di wilayah Kinilow dan Tinoor. (war)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved