Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Uang Palsu

Hanry ingin Warganya Pengedar Uang Palsu Dihukum Berat

Lurah Wangurer Utara mengaku terkejut saat mengetahui sejumlah warganya menjadi tersangka.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Lurah Wangurer Utara mengaku terkejut saat mengetahui sejumlah warganya menjadi tersangka peredaran uang palsu (upal) yang tertangkap di Kabupaten Minut belum lama ini. "Saya baru dengar kemarin informasi ini dari warga sekitar," kata Hanry Kawutung kepada Tribun Manado, Kamis (8/3/2012).

Menurutnya perbuatan yang dilakukan oleh warganya tersebut harus dihukum seberat mungkin sesuai dengan perbuatan mereka. "Saya minta mereka yang sudah tertangkap untuk dihukum seberat mungkin, agar supaya mereka jerah," tegasnya usai mengikuti pencanangan Kecamatan Madidir sebagai kecamatan bebas pungli.

Lanjut Hanry apa yang dilakukan para tersangka sangat merugikan masyarakat, dan merupakan penipuan, maka dari itulah harus di proses dan mereka dimasukan kedalam penjara saja. "Saya akan membantu pihak kepolisian untuk membantu pengusutan kasus ini," tandasnya. Ditempat terpisah istri tersangka AK alias Ari yang saat ini buron mengaku tak mengetahui kalau suaminya terlibat dalam kasus peredaran upal.

Ester Matone istri pelaku saat ditemui dikediamannya yang terletak di Perumahan Transmigrasi TSM 46 Kelurahan Wangurer Utara Lingkungan 5 RT 19 mengaku hanya kuatir karena sampai saat ini belum ada komunikasi dengan AK alias Ari. "Tidak tau dia (Ari) kemana, terakhir ketemu dirumah Minggu sore pukul 4," kata Ester kepada Tribun Manado. Perempuang yang mengandung anak hasil perkawinannya dengan Ari menjelaskan suami beraktifitas sebagai buruh bangunan setiap harinya. "Bersama dengan ayah saya Ari sering buat rumah di APB, perumahan Rizky, dan perumahan lainnya," tambahnya.

Lanjut Ester sampai besok genap dua hari dirinya tidak bertemu lagi dengan suaminya tersebut semenjak keluarga rumah pada Minggu sore. "Saya sudah hubungi, dan SMS di HP namun tidak aktif-aktif," tuturnya sembari menambahkan Ari keluar rumah tanpa memberitau dirinya. Dari amatan Tribun Manado rumah dimana tempat mereka tinggal nampak sederha, dimana dinding rumah nampak masih kental dengan nuansa batu batu.

Sementara di bagian dalam rumah hanya terdapat susunan sound sistem, satu buah kamar, dan dapur. "Kalau dibelakang rumah ada kandang ayam yang berbatasan angsung dengan rumah warga," kata Ester. Sementara itu menurut warga sekitar sosok seorang Ari dinilai sebagai anak muda yang 'kepala angin' atau nakal.

"Dia punya tato di lengan, dan dulunya nakal namun sudah sedikit berubah karena sudah menikah," kata sejumlah warga. Menurut mereka akhir-akhir ini sudah jarang melihat keberadaan Ari di perumahan yang notabennya dihuni pengungsi kerusuhan Maluku Utara. "Sudah satu, dua hari ini tidak dipernah kelihatan di kompleks," tambah mereka.(crz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved