Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minyak Tanah

Warga Serbu Pangkalan Minyak Tanah

Ratusan warga dari Kelurahan Paslaten I dan II langsung menyerbu pangkalan minyak tanah.

Penulis: | Editor:
zoom-inlihat foto Warga Serbu Pangkalan Minyak Tanah
TRIBUNMANADO/WARSTEF ABISADA
Janji Pemerintah Kota Tomohon untuk menggelar operasi minyak tanah guna mengurangi kesulitan masyarakat menjelang perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012 ditepati. Seperti terpantau di Kelurahan Paslaten I Kecamatan Tomohon Timur, Kamis (15/12/2011) sore.
Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Janji Pemerintah Kota Tomohon untuk menggelar operasi minyak tanah guna mengurangi kesulitan masyarakat menjelang perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012 ditepati. Seperti terpantau di Kelurahan Paslaten  I Kecamatan Tomohon Timur, Kamis (15/12/2011) sore.

Ratusan warga dari Kelurahan Paslaten I dan II langsung menyerbu pangkalan minyak tanah, untuk mengambil jatah 15 Liter yang diberikan kepada setiap kepala keluarga. Antrian panjang tak terelakkan, kendati begitu mereka mengaku gembira sebab mendapatkan jatah lebih dari biasanya dengan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah.

Setiap kepala keluarga diberikan 15 Liter minyak tanah dengan harga Rp 3.050 per liter. Frangki Rawung, Lurah Paslaten I mengatakan operasi pasar yang dilakukan pemerintah sangat membantu masyarakat, mengingat minyak tanah di daerah ini kian sulit didapat sesudah subsidi dicabut, pasca program konversi ke gas.

Jhony Tular, warga setempat mengaku bersyukur dengan adanya operasi pasar minyak tanah, karena mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar mereka di dapur. Selama ini, kata dia minyak tanah menjadi barang langkah, harga yang diberikan pun bervariasi  mulai Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per liter.

Donny Turang, Ketua Divisi Kesehatan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kota Tomohon berharap pemerintah dapat memenuhi kebutuhan minyak tanah warga, tak hanya menjelang Natal, tapi menjamin ketersediaannya tetap ada, sebab ketergantungan warga masih sangat tinggi, dibanding menggunakan elpiji.

“Pertamina juga harus bertanggunjawab terhadap pasokan minyak tanah terutama yang non subsidi, agar distribusinya sampai merata ke semua lapisan masyarakat, tak hanya di tempat tertentu saja yang ekonominya mampu,” tukasnya. (war)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved