Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jelang Natal dan Tahun Baru

Polres Tomohon Belum Temukan Indikasi Teror

Sejauh ini belum ada laporan yang masuk dicurigai ini dan itu, sebab data dari intelijen belum ditemukan adanya gejala teror

Penulis: | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendeteksi adanya ancaman teror yang dapat mengancam stabilitas keamanan di daerah ini. Kendati demikian warga diminta tetap waspada, sebab ancaman bahaya bisa datang kapan saja dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Sejauh ini belum ada laporan yang masuk dicurigai ini dan itu, sebab data dari intelijen belum ditemukan adanya gejala teror yang mengancam stabilitas daerah. Tapi, kita jangan lengah, harus waspada, ” ujar Tawas saat Morning Coffee bersama elemen masyarakat Tomohon di Kobong Café, Rabu (14/12/2011).

Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Manado, Tomohon kata dia menjadi daerah rawan disusupi, sebab setiap waktu siapa saja bisa melintas dan singga di daerah ini. Sehingga informasi dari masyarakat terhadap orang-orang mencurigakan dan tak dikenal sangat diperlukan, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tak diinginkan, mengingat aktivitas masyarakat dipastikan meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. “Menjelang Natal nanti pasti banyak orang yang berkunjung disini, jadi pastikan semua dikenal dengan baik. Jika tidak dikenal, secepatnya melapor agar dapat dideteksi keberadaan yang bersangkutan,” tegasnya.

Bahkan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat terutama saat merayakan Natal pada 25 Desember nanti, menurut Tawas setiap Gereja akan dijaga satu personil Polisi. “Tapi tak hanya Polisi, akan dibantu juga oleh Linmas dan tentu masyarakat setempat untuk menjamin kondisi lebih kondusif. Jangan sampai peristiwa teror bom di luar daerah, terjadi disini,” tuturnya.

WA Roeroe, Mantan Ketua Sinode GMIM mengatakan untuk mengantisipasi ancaman bahaya, perlu kesigapan dari seluruh elemen masyarakat, tak hanya Polri saja. “Kita harus pintar memata-matai, jangan terjadi seperti di Semarang, peneror sudah di dalam (gedung Gereja), tapi tidak diketahui,” jelasnya.

Piet Liuw, Tokoh Masyarakat Kota Tomohon menambahkan perlu ada kreasi dari pemerintah terutama di tingkat Kelurahan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bahaya. “Lurah harus punya kreasi dalam bertindak, jangan hanya menjelaskan dan melakukan apa yang diperintahkan atasan saja,” tukasnya. (war)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved