Komoditas
Produksi Beras Minsel Naik 7,5 Ton
Produksi beras di Minahasa Selatan (Minsel) sepanjang tahun ini meningkat lima persen atau 7,5 ton dari
Penulis: David_Kusuma | Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Produksi beras di Minahasa Selatan (Minsel) sepanjang tahun ini meningkat lima persen atau 7,5 ton dari produksi 25 ribu ton per musim tanam.
Kenaikan produksi beras ini, membuat Minsel akan menerima penghargaan peningkatan produksi beras nasional (P2BN) di Kementerian Pertanian, 19 Agustus Mendatang.
"Iya jadi Bupati Minsel akan menerima penghargaan itu," ujar Decky Keintjem, Kadis Pertanian Minsel, Rabu (17/8/2011).
Dijelaskan dalam satu tahun Minsel mengalami dua setengah kali musim tanam, tahun ini ada surplus lima persen dari produksi 25 ribu ton.
"Diminsel luas areal sawah 5000 hektar. Per hektar tiap musim tanam hasilkan hasilkan 5 ton sehingga total 5000 hektar itu hasilkan 25 ribu ton. Sehingga kenaikan lima persen berarti 7,5 ton," ujarnya menjelaskan.
Christiany E Paruntu, Bupati Minsel, mengatakan, P2BN ini karena usaha para petani yang memaksimalkan potensi lahan usaha sawah.
"Penghargaan ini berkat usaha petani. Pemerintah akan terus memacu dengan memberikan bantuan-bantuan seperti bibit maupun kredit usaha tani," ujarnya.
Prof Jopie Paruntu, anggota DPR Sulut Dapil Minsel dimana mantan Rektor serta Dekan Unsrat dari Fakultas Pertanian mengatakan, surplus saat ini harus dipertahankan tahun depan.
"Sekarang surplus berarti ada usaha dari petani, dan akan diusahakan kalau boleh dipertahankan atau lebih di tahun depan," ujarnya.
Sebab setiap tahun kebutuhan beras akan meningkat. "Berarti harus ada usaha dari kita untuk juga meningkatkan produksi itu," ujarnya.
Lanjutnnya, menjadi pertanyaan apakah Minsel mampu pertahakan itu, makanya harus ada kiat-kiatnya.
"Lahan atau areal sawah harus dipertahankan, teknologi mengolah sawah juga ditingkatkan, jika perlu perluas areal sawah, sistem irigasi dibuat lebih baik, serta tentu ada pemberian KUR bagi petani agar mereka mampu menaman lebih baik," ujarnya menjelaskan.
Selain hal-hal yang harus ditingkatkan, kata Prof Jopie, harus dicegah alig fungsi lahan sawah. "Jangan sawah yang kering lalu ditamani jagung, bukan tidak boleh tapi masih padi lebih tinggi harganya, makanya irigasi tadi harus dibuat baik," pungkasnya.