Merdeka Pada Tahun 1994, Ini Fakta Seputar Republik Palau Tetangga Indonesia yang Jarang Disebut

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta Indonesia

Nah, bagi yang ingin membuktikan keindahan Republik Palau, kamu bisa menuju ke negara kepulauan tersebut dengan menggunakan transportasi darat atau laut.

Adapaun bandara internasional Palau terletak di Koror dengan penerbangan langsung yang melayani penumpang dari dan ke Guam dan Manila, Filipina.

Di samping itu, Palau juga memiliki banyak pelabuhan dengan 12 pelabuhan besar yang jangkauannya hingga ke seluruh negeri.

Pro Amerika saat voting soal Yerusalem
Majelis Umum PBB telah melakukan voting terkait situasi politik di Yerusalem pasca pernyataan kontroversial Amerika Serikat yang menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, voting yang dilangsungkan pada Kamis (21/12/2017) itu dimenangkan oleh negara-negara yang tidak setuju dengan sikap Amerika Serikat.

Tercatat ada 128 negara yang menentang pernyataan sepihak Amerika Serikat, termasuk Indonesia.

Hanya ada sembilan negara yang mendukung Amerika Serikat. Sedangkan 35 negara lainnya abstain.

Sembilan negara yang mendukung Trump antara lain adalah; Guatemala, Honduras, Israel, Marshall Islands, Micronesia, Nauru, Palau, Togo dan Amerika Serikat sendiri.

Beberapa di antara 35 negara yang abstain antara lain adalah; Argentina, Australia, Filipina, Hungaria, Kanada, Kroasia, Latvia, Meksiko, Republik Ceko, Rumania dan Rwanda.

Selain suara yang menolak, mendukung dan abstain, sebetulnya masih ada 21 negara yang memutuskan untuk tidak memberikan suaranya.

Dari 21 negara tersebut, salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, Ukraina berada dalam salah satunya.

Namun, yang menarik adalah soal sembilan negara yang mendukung kebijakan Trump tersebut.

Sebagian besar negara tersebut terletak di kawasan Samudera Pasifik.

Negara-negara tersebut memang terbilang kecil. Bahkan, jarang terdengar oleh publik.

Satu di antaranya merupakan tetangga negara Indonesia, yaitu Palau.

Negara itu memang masih belum banyak yang mengenalnya.

Alasannya, karena usianya yang masih relatif muda, dan wilayahnya terbilang kecil.

Daftar negara dalam komposisi voting soal status Yerusalem (News Straits Times)
Negara tersebut merdeka pada 1 Oktober 1994.

Negara itu adalah Republik Palau.

Wilayah Republik Palau memang sangat kecil, yaitu sekitar 459 kilometer persegi.

Kalimantan Ternyata Punya 3 'Pemilik' Negara Ini Selain Indonesia
SETELAH Greenland dan New Guinea, Borneo menjadi pulau terbesar ketiga di dunia.

Dengan keanekaragaman hayati yang tak tertandingi, budaya dan keajaiban alam, menjadikannya surga bagi ekowisata.

Uniknya, pulau ini tak cuma dimiliki Indonesia saja.

Ada 3 pemilik lain yang juga menghuni Kalimantan.

Bukan tanpa alasan mengapa pulau Borneo ini memiliki 4 pemilik.

Sejarah panjang pembagian ini yang yang menjadi alasannya, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman theculturetrip.com.

Berikut 4 pemilik yang menghuni Kalimantan.

1. Brunei Darussalam

Brunei (eurovoix-world.com)

Kesultanan Brunei merupakan satu negara terkecil di dunia.

Meski demikian, beberapa abad yang lalu, Kekaisaran Brunei membentang di sebagian besar pesisir Kalimantan, mengendalikan perdagangan maritim.

Setelah hubungan sebelumnya dengan China dan Hindu, Melayu Brunei masuk Islam pada abad ke-15.

Kekaisaran dikenal dunia melalui perdagangan.

Sayang akibat konflik internal, kolonialisme dan pembajakan menyebabkan jatuhnya Brunei .

Pada 1888, Sultan meminta Inggris untuk membantu memerangi perompak yang menyerang.

Brunei menjadi Protektorat Inggris sampai kemerdekaan mereka hampir satu abad kemudian pada 1984.

Sultan Brunei adalah teman baik dengan Ratu Inggris dan sangat kaya.

2. Malaysia

Malaysia (ukabc.org.uk)

Kisah Malaysia berakar pada kolonialisme Inggris .

Perdagangan Rempah-rempah yang booming beberapa abad yang lalu sama menguntungkannya dengan industri minyak dewasa ini.

Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris berlayar ke seluruh dunia untuk mencari rempah-rempah seperti kayu manis dan lada.

Pada abad ke-18, Perusahaan Hindia Timur Britania, yang kemudian berganti nama menjadi Perusahaan Borneo Utara Britania, tiba dan mengeksploitasi sumber daya alam di Sabah dan Sarawak.

Perusahaan tumbuh dan memerintah segalanya terlepas dari urusan luar negeri, menjadikan Borneo Utara sebagai pusat ekonomi.

Infrastruktur termasuk jalan dan kereta api dibangun bersama dengan revolusi dalam sistem pendidikan.

Setelah kehancuran selama Perang Dunia II, Kerajaan Inggris menyerap Borneo Utara sampai mereka bergabung dengan Federasi Malaysia pada 1963.

3. Labuan

Labuan (beritadaily.com)

Pulau-pulau yang membentuk Labuan di lepas pantai Sabah dekat Brunei memiliki posisi yang agak unik di Borneo Malaysia.

Secara historis, Labuan milik Brunei sampai kemudian direbut Inggris.

Entah perebutan itu terjadi di bawah tekanan atau sebagai tanda untuk perlindungan terhadap pembajakan pada 1846.

Pulau ini bergabung dengan British North Borneo Company pada 1890, berubah menjadi pangkalan angkatan laut.

Dengan status bebas bea hari ini, Labuan menjadi Wilayah Federal setelah menyerahkan dari Sabah pada 1984.

Pemerintah menciptakan pusat keuangan lepas pantai pada 1990.

4. Indonesia

Indonesia (europa.eu)

Indonesia memiliki lebih dari 70% wilayah di Kalimantan.

Secara historis, kawasan ini memiliki hubungan kuat dengan India dengan agama Buddha dan Hindu yang dominan.

Suku Dayak Adat menghuni tanah sampai abad ke-17.

Para penambang China membentuk daerah kantong kecil, Republik Lanfang, lebih dari 200 tahun yang lalu setelah mengalahkan Kesultanan Melayu setempat .

Masa kolonial dimulai dengan Belanda berkembang dari bagian lain Indonesia modern pada 1800-an.

Pasca Perang, Kalimantan bergabung dengan Indonesia, yang diikuti oleh perselisihan wilayah dengan Malaysia dan kelompok etnis yang berlangsung hingga saat ini.

(*)

Berita Terkini