Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politik

Tidak Ada Kecocokan hingga Tersakiti, Rocky Gerung: Sandiaga Merasa Dikhianati Pasangan Sendiri

"Bahwa ada seseorang yang merasa terkhianati tapi dia tahu bahwa taraf peradaban demokrasi kita masih di tingkat dealership..

Editor: Frandi Piring
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rocky Gerung mengomentari jarak hubungan antara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat ini.

Menurut Peneliti Perhimpunan Pendidikan dan Demokrasi (P2D) ini, Sandiaga Uno saat ini terlihat seperti seseorang yang sedang merasa terkhianati oleh pasangannya sendiri.

Bahkan Rocky menyebutkan, kalau sejak awal chemistry antara Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto dipaksakan, sebab tak ada kecocokan antara keduanya.

Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam wawancaranya bersama Balqis Manikam di TV One, Senin (23/7/2019).

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Talk Show tvOne Selasa (23/7/2019), Rocky Gerung mengatakan, bahwa Sandiaga Uno merasa bahwa dari awal dirinya ingin memperjuangkan sesuatu yang ada nilainya.

"Tapi dia lihat bahwa hari ini yang ada bukan yang bernilai, jadi dia berharap bahwa nilainya mungkin di 2024," kata Rocky Gerung.

Kubu Prabowo (kiri) dan Snadiaga (kanan)
Kubu Prabowo (kiri) dan Snadiaga (kanan) (FOTO: ANTARA)

Menurutnya, apa yang dilakukan Sandiaga Uno itu merupakan doronya agar ke depannya ada role model dalam berpolitik.

"Bahwa ada seseorang yang merasa terkhianati tapi dia tahu bahwa taraf peradaban demokrasi kita masih di tingkat dealership, maka dia tabung leadershipnya itu di tahun 2024," ungkapnya.

Selain itu, Rocky Gerung juga menilai kalau saat ini Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bukan berjauhan, tapi kimianya sudah menggumpal.

"Dari awal sebetulnya chemistry-nya kan dipaksakan tuh, karena ada fasilitas untuk memenangkan pemilu, dengan segala macam kalkulasi tuh, mulai dari kalkulasi moral, kalkulasi integritas, kalkulasi pendukung, sekarang itu nggak terjadi," bebernya.

"Jadi kalau kita sebut bahwa kimianya itu menggumpal, dan mulai menimbulkan reaksi buruk yang tidak pernah diprediksi, maka atom-atomnya si Sandi ini mulai cari kristal baru," tambahnya.

Ia pun menilai bahwa politik di Indonesia saat ini baru pada level dagang, bahkan masuk kategori dagangan yang recehan atau ecek-ecek.

"Kan awalnya kan dua belah pihak ini yaitu Prabowo dan Jokowi ingin berpolitik dengan taruhan yang luar biasa tinggi secara moral dan value, di ujung selesaikan di gerbong doang, ya recehan kan, orang beli tiket di gerbong lalu ngobrol di kereta, lalu kasih kesan kepada publik sudah berdamai," ungkapnya.

Sementara dalam pertemuan tersebut, kata Rocky Gerung, tidak ada kejelasan yang pasti.

"Tapi publik tagih damainya apa? Kan gak ada pengentalan isu, sampai sekarang orang masih berandai-andai itu, siapa Semar dan siapa Togok," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved