Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politik

Tidak Ada Kecocokan hingga Tersakiti, Rocky Gerung: Sandiaga Merasa Dikhianati Pasangan Sendiri

"Bahwa ada seseorang yang merasa terkhianati tapi dia tahu bahwa taraf peradaban demokrasi kita masih di tingkat dealership..

Editor: Frandi Piring
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Bahkan Rocky Gerung menyebut kalau hal itu mirip dengan politik tukang sate.

"Ini sebetulnya politik tukang sate, dikipas-kipas tapi nggak dibagi, cuma mereka berdua yang nikmatin satenya, yang lain kebagian aromanya saja," jelasnya.

Baca: PROFIL LENGKAP Brigjen Polisi Roycke Harry Langie, Jenderal Asli Manado yang 4 Kali Jabat Kapolres

Baca: DAFTAR 11 Jenderal Polri yang Naik Pangkat, Nomor Sebelas Putra Asli Manado Lulusan SMA Negeri 7

Baca: Amien Rais Disemprot Perindo: Kontribusi Apa sehingga Prabowo Harus Dapat 45 % dalam Pemerintahan?

Meski begitu, ia memberi pesan kepada pendukung kedua kubu untuk tetap kembali ke akal sehat meski merasa kecewa.

"Boleh kecewa, tapi kita pulihkan kembali akan sehat kita bahwa pengalaman buruk ini hanya pengalaman buruk, nggak usah ditangisi, dan orang memang musti telan pil pahit supaya tubuhnya makin sehat," tutupnya.

Tak hanya itu, Rocky Gerung juga mengomentari sikap Prabowo yang saat ini lebih ke dealership daripada leadership.

"Itu artinya, kita lagi pindah dari politik leadership ke dealership, jadi orang marah kenapa pemimpin yang tadinya leader kok jadi berkualitas dealer gitu," ujarnya.

"Ini saya bisa pahami, karena pada waktu kampanye, orang melihat sosok Prabowo terutama, adalah orang yang ingin mengedepankan politik bernilai, atau value dalam politik, dan terutama emak-emak menganggap itu adalah representasi dari hati nurani. Jadi kalau urusan hati nurani itu hitam atau putih, gak ada itu naik gerbong terus tinggalin penonton di belakang layar, kan gitu persoalannya," tambahnya.

Meski begitu, menurutnya, saat ini Prabowo sedang memperlihatkan bahwa dirinya tidak seperti yang dianggap para pendukung.

Namun, hal itu akan diuji oleh waktu apakah Prabowo benar seperti itu atau tidak.

"Buat die hard itu to be or not to be, karena mereka itu meraka tetap menganggap bahwa mereka disakiti, karena disakiti, Pak Prabowo pasti tahu itu, lalu dia cicil psikologinya itu, dengan memperlihatkan bahwa kami nggak begitu, kami akan begini-begini. Tapi itu kan diuji oleh waktu," jelasnya.

Kemudian menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah Jokowi akan segera melakukan reshufle dalam waktu dekat.

"Kongres Gerindra itu September, nah problemnya Jokowi mau reshufle sekarang kan, dalam waktu dekat. Jadi itu diuji itu, apakah Pak Prabowo masih leader atau dia udah dealer. Nah kita tunggu sama-sama itu ya," tandasnya.

Kemudian menanggapi soal cover majalan yang memperlihatkan para elite sedang bagi-bagi kue, menurut Rocky Gerung hal itu memperlihatkan moral buruk bagi demokrasi.

"Kalau kue itu dalam kegembiraan musti semuanya ikut dapat bagian, oke dipotong oleh mereka yang berpesta lalu dibagi pada tamu. Tapi motong kue tanpa ada tamu itu adalah moral buruk buat demokrasi. Kan tamunya bubar kan?," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved