Penganiayaan
Remaja Meninggal Dunia Dianiaya Banyak Orang, Penyebabnya Hanya Karena Hal Sepele
Seorang remaja tewas karena dianiaya oleh sekelompok orang. Remaja berinisial AM ini dikeroyok karena hal sepele.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang remaja tewas karena dianiaya oleh sekelompok orang.
Remaja berinisial AM ini dikeroyok karena hal sepele.
Kejadiannya di sekitar alun-alun Majalaya, Jalan Pasar Baru, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu (13/7/2019) malam.
Setelah pengeroyokan kemudian berujung kematian.
Terjadi penganiayaan bermula hanya karena saling melihat dan salah satunya tidak terima.
Baca: Cerita Sukses Agen46 BNI Manado, James Fernando Raup Free Transaksi Rp 5-7 Juta Tiap Bulan
Baca: 10 Pesawat Paling Mewah di Dunia, Digunakan Artis, Orang Terkaya Hingga Presiden Amerika Serikat
Baca: Efraim Ponomban Jatuh Dari Ketinggian Tujuh Meter, Dan Sempat Dioperasi
Baca: Dahnil Anzar Komentari Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Baca: Pendukung Bakar Baliho Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Bocorkan Alasan Penting Bertemu Jokowi
Korban tewas itu adalah AM (16), seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) warga Kampung/Desa Tangsi Mekar, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung.
Berdasarkan informasi dari keluarga korban, pada Sabtu (13/7/2019) pukul 19.00, AM berangkat menuju Majalaya, namun sebelumnya menemui empat orang rekannya di sekitar Kecamatan Paseh.
Setelah berkumpul, korban bersama seorang temannya yakni A (16), berangkat ke sekitar Alun-alun Majalaya untuk membeli rokok di kios pedagang kaki lima (PKL) seberang Masjid Agung Majalaya.
Baca: Bakal Dibuang ke Atletico, Darah Daging Real Madrid Ini Bisa Menyakiti Los Blancos
Baca: Keluarga Belum Tahun Kapan Jenazah Efraim Ponomban Tiba, Kesulitan Berkomunikasi
Baca: Rumah Duka Korban Laka Maut di Tuminting Dipadati Warga, Begini Cerita Teman Korban Rengga Gobel
Baca: Anak Tamara Bleszynski Liburan ke Indonesia, Aurel Hermansyah Tulis Ini, Beri Kode ke Teuku Rassya?
Baca: Rayyi DMasiv Unggah Soal Megalomania, Inilah Sederet Fakta Mengenai Penyakit Mental Ini
Setibanya di sekitar Alun-alun Majalaya dan selesai membeli rokok, tiba-tiba datang sekelompok orang, seorang di antaranya berbicara "Apa kamu lihat-lihat."
Kemudian sekelompok orang itu menyerang korban.
Paman korban, Ende (34), menuturkan, saat sekelompok orang tersebut melakukan penyerangan, AM bersama A kemudian berlari ke arah Kecamatan Paseh untuk menghindari aksi pembacokan.
"Orang yang kejar keponakan saya tiga orang, mereka bawa golok. Saya dapat laporan jam 02.00 hari Minggu," kata Ende di rumah korban, Minggu (14/7/2019) siang.
Baca: Dua Warga Ini Ditemukan Pingsan di Selokan Usai Mengalami Lakalantas
Baca: Pembuluh Darah Vena di Permukaan Kulit Menjadi Sinyal Kesehatan, Ini Gejalanya Pada Tubuh
Baca: Demi Bisa Berdamai dengan Fairuz A Rafiq, Barbie Kumalasari Janji Bakal Lakukan Hal Ini
Baca: Tak Acuhkan Peringatan Amerika Serikat, Turki Terima Sistem Pertahanan Rudal S-400 dari Rusia
Baca: Kisah Suami Istri yang Membeli Rumah di The Conjuring, akan Buka Wisata Paranormal
Nahasnya, kata Ende, saat tengah dikejar oleh sekelompok orang tersebut, AM kemudian terjatuh dan dibacok menggunakan senjata tajam jenis golok tepat di bagian punggung.
Ende mengatakan, selepas kejadian tersebut, AM kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya untuk mendapatkan perawatan, namun nyawa AM tidak tertolong.
"Sekarang katanya masih diautopsi di Rumah Sakit Sartik Asih," katanya.
Pantauan Tribun Jabar, di rumah korban korban, saat ini dipenuhi warga serta kerabat korban, menunggu kedatangan jenazah AM yang masih berada Rumah Sakit Sartika Asih
