Efraim Ponomban Meninggal
Efraim Ponomban Jatuh Dari Ketinggian Tujuh Meter, Dan Sempat Dioperasi
Siswa berprestasi SMK N 1 Touluaan meninggal dunia ketika ikut dalam pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK ke XXVII tahun 2019 di Kota Yogyakar
Penulis: Giolano Setiay | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar duka meninggalnya Efraim Ponomban di Yogyakarta.
Siswa berprestasi SMK N 1 Touluaan meninggal dunia ketika ikut dalam pelaksanaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK ke XXVII tahun 2019 di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (13/7/2019).
Pukul 03:00 WIB Efrain Ponomban menghembuskan nafas terakhir.
Mendengar kabar yang menyedihkan tersebut Kepala SMK N 1 Touluaan Fecky J S Lintong yang juga berada di lokasi sempat syok.
Fecky pada saat itu berada disana untuk menemani siswa dalam mengikuti Olimpiade ini.
Baca: Bakal Dibuang ke Atletico, Darah Daging Real Madrid Ini Bisa Menyakiti Los Blancos
Baca: Keluarga Belum Tahun Kapan Jenazah Efraim Ponomban Tiba, Kesulitan Berkomunikasi
Baca: Rumah Duka Korban Laka Maut di Tuminting Dipadati Warga, Begini Cerita Teman Korban Rengga Gobel
Baca: Anak Tamara Bleszynski Liburan ke Indonesia, Aurel Hermansyah Tulis Ini, Beri Kode ke Teuku Rassya?
Baca: Rayyi DMasiv Unggah Soal Megalomania, Inilah Sederet Fakta Mengenai Penyakit Mental Ini
"Kejadiannya sore hari, ketika selesai jalan-jalan, siswa hendak pergi mandi. Kemudian terdengar kabar dari teman-temannya kalau Efraim terjatuh dari lantai atas yang tingginya sekitar tujuh meter dan langsung mengenai bagian belakang kepala korban. Mendengar itu saya hampir pingsan saking syok saya," ujar Kepsek Via telepon dengan Helena Kalangi Kuntua Desa Bunag yang juga mewakili Orang Tua dari Efraim Ponomban.
Selanjutnya Efraim kemudian mendapat penanganan medis.
Dia sempat dioperasi beberapa jam karena ada pendarahan di bagian kepala.
Baca: Video Mesum Tunangan Tersebar, Pria Ini Batalkan Pernikahan, Undangan dan Baju Nikah Sudah Siap
Baca: Efraim Ponomban Sempat Ingin Berhenti Sekolah Karena Lebih Memilih Bekerja Bantu Keluarga
Baca: Ramalan Zodiak Besok, Senin 15 Juli 2019: Hari Libra Romantis, Scorpio Jauhi Pikiran Negatif
Baca: Heboh Video Personel DMasiv Terlibat Cekcok Saat Konser, Sang Bassist Tiba-Tiba Tinggalkan Panggung
Baca: Media Belanda Sebut Matthijs de Ligt Pasti ke Juventus
"Sempat masuk ruang operasi untuk ditangani pendarahan dibagian kepala. Namun menjelang subuh korban sudah menghembuskan napas terakhir," ujar Helena Kalangi Kuntua Desa Bunag kepada tribunmanado.co.id hari ini Sabtu (14/7/2019).
Setelah kejadian tersebut, kepsek langsung menginformasikan kepada pihak keluarga.
"Kepsek langsung menghubungi saya yang memang sudah seperti anak saya jadi itu sudah menjadi tanggungjawab saya. Mereka juga sudah piatu dan ibunya adalah adik saya sendiri yang meninggal sejak Efraim masih kelas 1 SD," ujar Helena.
Lanjut Helena, ketika menghubunginya melalui sambungan telepon, kepsek sudah menangis tak henti.
Kepsek menangis sambil menceritakan apa yang sudah terjadi.
"Itu sekira sore hari sudah lupa jam berapa. Jadi utusan untuk pergi melihat Efraim, ada kakaknya Santi Ponomban (36). Itu kakaknya berangkat dari rumah Pukul 22.00 Wita. Naik pesawat penerbangan terakhir. Tiba di rumah sakit di Yogyakarta sekira pukul 05.00 Wita, Efraim sudah meninggal dunia," ujar Helena. (Ano)
Ikut Lomba Autobody Repair