Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan Anak

Sinar Biru Tak Sekadar Ganggu Kualitas Tidur, Orangtua Disarankan Batasi Penggunaan Ponsel pada Anak

Hasil penelitian menunjukkan kemungkinan ada lebih banyak risiko dari yang diperkirakan sebelumnya, terutama pada anak-anak.

Editor:
New York Post via Kompas.com
Ilustrasi seorang bocah main ponsel 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ilmuwan khawatir akan dampak sinar biru dari gadget bisa memengaruhi kualitas tidur.

Ternyata, bahaya sinar biru tersebut tak sampai di situ

Sinar biru kembali menjadi topik utama setelah munculnya penemuan baru tentang gelombang pendek.

Hasil penelitian sekarang menunjukkan kemungkinan ada lebih banyak risiko dari yang diperkirakan sebelumnya, terutama pada anak-anak.

Mengenal sinar biru

Sinar datang dalam warna-warna pelangi, dari merah ke ungu. Pada spektrum itu, setiap warna memiliki energi dan panjang gelombang berbeda.

Baca: Ini Pebulu Tangkis Indonesia yang Terciduk Beri Selamat ke Si Cantik Gronya Somerville, Bukan Kevin

Baca: Pesulap Bernama Pak Tarno Menikah Dengan Pramugari Cantik, Ini Kisahnya

Baca: News Analysis Ferry Liando - Jika Tak Adili Rizieq, Negara Harus Minta Maaf ke Vanesha Angel

TONTON JUGA:

Di satu sisi, ada sinar merah dengan panjang gelombang lebih panjang dan tingkat energy lebih rendah.

Di sisi lain, ada sinar biru dengan panjang gelombang lebih pendek dan lebih banyak energi.

Meski tak ada satu sinar yang baik atau buruk, ada pro dan kontra terhadap sebagian besar warna sinar pada spektrum, termasuk sinar biru – yang berlebihan.

Atau, paparan sinar yang salah di waktu yang salah, dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan.

Paparan sinar biru pada manusia memang bisa berasal dari berbagai sumber.

Terlalu sering menggunakan perangkat yang memancarkan sinar biru, seperti ponsel dan tablet, bisa mendapatkan paparan lebih banyak dari sebelumnya.

Robert Weinstock dari Dewan Penasihat Kesehatan Eyesafe Vision mengatakan, bahwa mata anak-anak sangat rentan, karena kurangnya penyaringan alami.

Lensa pada mata anak-anak masih transparan dan jernih, tidak seperti mata orang dewasa yang semakin tebal, karena katarak berkembang secara alami seiring waktu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved