Berita Tomohon
Misa Pertama Imam Baru di Tomohon, Pastor Carol Sompotan Diberikan Tanaman Tawaang
Kelompok penari Kabasaran kemudian memberikan potongan tanaman tawaang yang oleh kepercayaan Minahasa merupakan tanaman adat.
Penulis: | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Umat Katolik di Kota Tomohon menggelar misa pertama imam baru di Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Minggu (7/7/2019).
Carol Sompotan MSC, sang imam baru, dijemput di batas Kelurahan Kinilow dan Kakaskasen.
Di situ ia disambut dengan upacara adat yang dipimpin Lexi Toreh sebagai tetua adat.
"Sigi wangko ne sarani Kakaskasen wia si pastor weru paantangenta Pastor Carol Sompotan MSC wose peleng timatere ni sia (Salam hangat dari Umat Kakaskasen bagi pastor baru yang kami banggakan Pastor Carol Sompotan MSC bersama rombongannya)," kata Lexi dalam Bahasa Tombulu yang diindonesiakan oleh ketua panitia, Herry Mogi.
Setelah sambutan itu, sang imam baru dikalungi dengan untaian bunga oleh Ketua Regio I Kakaskasen Yoke Mogi Paat.
Ia juga dikenakan topi pakaian adat oleh ketua panitia Herry Mogi, disusul ikat pinggang pakaian adat oleh Ketua DPP Paroki Kakaskasen Dani Ondang lalu memakaikan ikat pinggang baju adat.
Kelompok penari Kabasaran kemudian memberikan potongan tanaman tawaang yang oleh kepercayaan Minahasa merupakan tanaman adat.
Di rumahnya, Carol bersama orangtuanya menanam tawaang tersebut di depan rumah.
"Ini tanda keabadiaan imamat. Sebuah simbol," ujar Lexi.
Baca: Uskup Tahbiskan Satu Imam, 13 Diakon, Lantik Lektor Akolit, Pastor Carol Kembali ke Jepang
Baca: Misa Pertama Imam Baru di Saronsong, Dikuatkan Pengalaman Gembira Dengan Uskup Rolly
Terkait sambutan adat kepadanya, Carol mengungkapkan terima kasihnya.
"Ini berkat. Supaya mengingatkanku bahwa saya pernah lahir, tumbuh dan punya teman di Minahasa," kata dia dalam sambutan seusai misa.
Ia mengatakan, setiap hari Minggu orang tuanya mengajarkan dirinya sebagai hari doa bersama. Hal-kecil seperti itu turut memengaruhi panggilannya untuk menjadi seorang imam.
"Seluruh hidup kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi. Itu moto tahbisan," katanya.
Ia mengaku masuk ke Seminari Agustinianum atas keinginan sendiri. Ia bahkan berdoa Novena Kerahiman Ilahi demi niatnya itu.
Carol mengaku belum pernah keluar dari rumah. Masuk seminar dan bergabung dengan teman-teman dari berbagai budaya membuatnya sempat shock culture.