Sulut Maju

Biro Umum Setdaprov Sulut Menjadi Juara Pertama Kompetisi Inovasi

Istimewa
Unit Layanan Administrasi Olah Dokumen Sesuai Ketentuan (ULA ODSK) dinilai paling inovatif. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Biro Umum Setdaprov Sulut menjadi juara pertama dalam kompetisi inovasi pelayanan publik di Manado Town Square.

Biro dipimpin Clay Dondokambey ini dengan layanan Unit Layanan Administrasi Olah Dokumen Sesuai Ketentuan (ULA ODSK) dinilai paling inovatif.

Juara kedua diraih Dinas Perhubungan Daerah Sulut, dan peringkat ketiga yaitu Dinas Kesehatan Daerah Sulut.

Tiga besar pemenang kompetisi inovasi pelayanan publik di tingkat kabupaten yakni Pemerintah Kota Manado, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,dan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Adapun, penutupan Pameran Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik se-Provinsi Sulawesi Utara di Manado Town Square digelar, Rabu (19/6/2019) malam.

Asisten I Pemprov Sulut, Edison Humiang mewakili Gubernur Olly Dondokambey menutup acara itu.

Baca: Tahanan Kasus Curanmor Bikin Heboh di Rutan, Makan Kotorannya Sendiri Karena Ditakuti Makhluk Gaib

Baca: FAKTA TERBARU, Kasus Istri Tinju Suami hingga Tewas, Berikut Penjelasan Polisi

Baca: Polemik Penerbitan IMB, Ahok Bingung Dengan Sikap Gubernur Anies Baswedan

Ia mengapresiasi seluruh panitia pelaksana serta pihak terkait yang telah ikut berkontribusi dalam mensukseskan pelaksanaan pameran kompetisi pelayanan publik yang keempat ini.

"Pameran kompetisi pelayanan publik ini tidak saja menjadi ajang untuk menunjukkan inovasi pelayanan publik yang terbaik, namun juga menjadi sarana bertukar informasi bagi pelaksana pelayanan publik untuk menciptakan ataupun melaksanakan pelayanan publik yang lebih baik kedepan," kata Humiang.

Lanjut Humiang, pelayanan publik yang efektif, efisien dan prima akan memberikan kontribusi positif bagi proses tumbuh kembang daerah.

Karena itu, tambah Humiang, pameran kompetisi inovasi pelayanan publik ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya dan tentunya mengharapkan dukungan dari seluruh perangkat daerah dan unit kerja Pemprov Sulut, pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal dan kalangan swasta.

Baca: Ada Dua Saksi ilegal BPN Prabowo-Sandi Masuk Arena Sidang Sengketa Pilpres 2019

Baca: Ada Info Pembukaan Pendaftaran CPNS Kemenag di Facebook, Ini Faktanya

Baca: UPDATE, Pengakuan Pelaku Pembunuhan Karyawati Mandiri Syariah, Bermula dari Rp.200 Ribu

Humiang berharap ke depan setiap instansi di Provinsi Sulut mampu melahirkan inovasi yang nantinya dapat mendukung kualitas pelayanan publik didaerah kearah yang semakin baik, bahkan bisa ikut pada ajang kompetisi inovasi pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Kemenpan RB.

Usai sambutan, Asisten I Edison Humiang didampingi Kepala Biro Organisasi Glady Kawatu dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulut Helda Tirajoh menyerahkan plakat dan piagam penghargaan kepada para pemenang kompetisi inovasi pelayanan publik perangkat daerah di lingkup Pemprov Sulut serta juara di tingkat kabupaten/kota.

Layanan ULA ODSK

Pameran kompetisi inovasi pelayanan publik se Sulut dihelat di Manado Town Squate (Mantos).

Kompetisi ini bagian dari pencanangan program One Agency One Inovation (satu instasi satu inovasi), dan baru dibuka Senin (18/6/2019).

Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari instansi pemerintahan.

Satu di antaranya, Biro Umum Setda Provinsi Sulut.

Biro yang dipimpin Clay Dondokambey ini mengajukan, inovasi disebut ULA ODSK.

ULA singkatan dari Unit Layanan Administrasi. Sementara ODSK singkatan Olah Dokumen Sesuai Ketentuan

Clay menjelaskan, ULA ODSK ini pelayanan administrasi secara online yang diterapkan di Kantor Gubernur.

Program yang sudah lulus uji Lembaga Adminstrasi Negara ini membuka layanan di samping bagian sayap kanan Kantor Gubernur.

Biasanya, pelayanan mencakup surat menyurat yang masuk di Kantor Gubernur.

Ketika mengajukan surat, maka prosesnya bisa dilacak lewat ponsel, sampai sejauh mana jalurnya.

Aplikasi ini kata Clay bisa diunduh di playstore bagi pengguna sistem operasi Android.

Lewat aplikasi ini dampak signifikan yang dirasakan oleh para staf pengelola ULA yakni kemudahan dalam bekerja, Dengan aplikasi ini kerja efektif dan efisien.

Contoh yang paling mendasar, yakni pengagendaan surat. Alur pelayannya jelas, dan bisa dimonitor langsung lewat aplikasi.

Layanan ini juga mencakup efektifitas waktu layanan.

Sebelum adanya layanan administrasi terintegrasi secara online, pekerjaan harus dilaksanakan secara manual dan berulang kali di setiap jenjang Tata Usaha semisal ULA, Keasistenan, Sekprov, Wakil Gubernur, dan Gubernur.

Kini semakin mudah, karena hanya diberlakukan satu kali penggagendaan dalam system aplikasi.

"Kemudahan dalam memonitor pergerakan berkas juga semakin mudah," kata dia.

Dulu cek berkas, dilaksanakan secara manual, di mana staf pengelola harus turun langsung mengecek posisi berkas. Cara ini memakan waktu yang cukup lama.

Saat ini, hanya perlu mengecek posisi berkas melalui sistem aplikasi. (ryo)