Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menjadi Penyayang Anjing Seperti John Wick Bukan Pilihan, Genetik Menentukan

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa menjadi penyayang anjing bukanlah sebuah pilihan, ternyata itu sudah ada dalam DNA.

Editor:
USA Today
John Wick yang diperankan oleh Keanu Reeves dikenal sebagai penyayang anjing. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - John Wick murka saat anak anjingnya dibunuh. Ia menghabisi pembunuh anak anjing itu.

Bagi Anda yang mengikuti sekuel film John Wick, tentu tahu betul dengan sikap sang tokoh yang penyayang anjing.

Meski tak seekstrem itu, sebagian penduduk dunia juga dikenal sebagai penyayang anjing.

Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa menjadi penyayang anjing bukanlah sebuah pilihan, ternyata itu sudah ada dalam DNA.

Kesimpulan inilah yang ditemukan oleh peneliti dari Swedia dan Inggris.

Baca: Aksi Penyelamatan Seekor Anjing Temukan Bayi Dikubur Hidup-hidup oleh Sang Ibu, Ini Kronologinya

Baca: Seekor Anjing Cacat Jadi Pahlawan, Selamatkan Bayi yang di Kubur Hidup-hidup Oleh Sang Ibu

Mereka mengungkapkan bagaimana anjing bisa menjadi sahabat terbaik manusia sekaligus menemukan kalau menjadi penyanyang anjing itu sudah ada dalam genetik seseorang.

Anjing merupakan hewan peliharaan pertama dan telah memiliki hubungan dekat dengan manusia setidaknya selama 15.000 tahun.

Saat ini, anjing adalah hewan peliharaan umum di masyarakat.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa seseorang yang terbiasa dekat dengan anjing selama masa kanak-kanak dapat membentuk ikatan persahabatan dengan hewan tersebut.

Namun peneliti pun juga sekaligus bertanya-tanya apakah faktor genetik berperan juga dalam hal ini.

Untuk mengetahuinya, mereka memeriksa data lebih dari 85 ribu anak kembar di Swedish Twin Registry.

Tujuannya untuk mencari petunjuk genetik yang mungkin terkait dengan kepemilikan anjing di masa dewasa.

Penelitian dengan membandingkan data genetik pada orang kembar tersebut.

Dengan demimikan, dapat membantu peneliti untuk menentukan apakah perilaku tertentu dihasilkan dari faktor lingkungan atau kemungkinan berakar pada DNA.

Selain itu, peneliti juga meneliti catatan 15 tahun kepemilikan anjing.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved