Hati-hati, Sering Marah Lebih Berisiko Memperpendek Umur, Ini Alasannya
Ketika itu terjadi, hormon stres, termasuk adrenalin dan kortisol, mempercepat detak jantung dan pernapasan Anda.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang yang sering marah-marah ternyata berumur lebih pendek dibanding orang-orang yang jarang marah.
Setidaknya demikian para pendapat ilmuwan. Wanita lebih sering merasa marah karena orang lain, sementara laki-laki biasanya pada peristiwa.
Terkadang kemarahan bisa baik untuk Anda jika itu ditangani dengan cepat dan diungkapkan dengan cara yang sehat.
Bahkan, kemarahan dapat membantu beberapa orang berpikir lebih rasional, membuat rencana atau bekerja lebih keras.
Namun, kebanyakan dari kita lebih sering mengalami kemarahan yang tidak sehat.
Emosi seperti kemarahan dan permusuhan meningkatkan respons untuk melawan atau menghindari.
Ketika itu terjadi, hormon stres, termasuk adrenalin dan kortisol, mempercepat detak jantung dan pernapasan Anda.
Hal itu dapat memicu beberapa penyakit serius yang berdampak pada kematian.
Berikut Tribunnews rangkumkan dari drfarrahmd.com, penyakit yang dapat disebabkan oleh kemarahan.
1. Kerusakan Jantung
Kemarahan menempatkan hati Anda dalam risiko besar. Paling merusak secara fisik adalah efek kemarahan pada kesehatan jantung Anda.
"Dalam dua jam setelah ledakan kemarahan, peluang mengalami serangan jantung berlipat ganda," kata Chris Aiken, MD, dilansir drfarrahmd.com.
Dan jangan berpikir menahan amarah Anda akan membuat keadaan lebih baik. Menahan kemarahan sebenarnya bisa lebih buruk bagi Anda.
"Kemarahan yang ditekan - di mana Anda mengekspresikannya secara tidak langsung atau berusaha keras untuk mengendalikannya, terkait dengan penyakit jantung," kata Dr. Aiken.
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa orang dengan kecenderungan marah sebagai sifat kepribadian memiliki risiko dua kali lebih besar terkena penyakit jantung daripada rekan-rekan mereka yang kurang marah.